Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan - Sembunyi dari Dosa

Hoax pertama dan dosa keluarga pertama, dilakukan oleh Hawa dan Adam. Mereka 'kalah' oleh bujuk rayu dan tipu daya si ular.

Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
tribun manado
Pdt Hein Arina memimpin ibadah Paskah di Lapangan Perkamil, Manado. 

Dapatkah kita bersembunyi dari Allah?

Pastilah tidak!
Mau lari ke mana kita?

Apakah tangan Tuhan kurang panjang menjangkau kita dan mata-Nya kurang tajam melihat dan mengawasi kita sehingga kita bisa menyembunyikan dosa kita? Sekali-kali tidak!

Sobat Kristus, kita sebagai manusia tak ada yang luput dari dosa.

Allah ingin kita terbuka kepada-Nya.
Jangan kita menutupi apalagi menumpuk dosa dengan berbuat dosa lagi.

Menyembunyikan dosa hanya akan menambah dosa baru.

Secerdik apapun kita menyimpan dosa dari mata Tuhan, tak ada secuil pun yang luput dari pengamatan dan pengetahuan Allah kita.

Jadi mau lari dan bersembunyi ke mana kita dari segala dosa kita?

Kadang kita bersusah payah menyusun strategi dan merekayasa 'perlindungan' terhadap dosa kita.

Di hadapan manusia kita boleh bersandiwara, tapi jangan kepada Tuhan.

Mengakulah kepada-Nya, Dia akan mengampuni dan membaharui hidup kita.

Jadi, secerdik apapun manusia menyimpan atau bersembunyi di balik dosa, tak ada yang dapat di sembunyikan dari Allah kita.

Sebagai keluarga Kristen, datanglah kepada-Nya.

Akuilah segala dosa kita dan mohon ampun kepada-Nya.

Jangan membela dosa dengan menciptakan dosa baru.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved