Berita Kotamobagu
Fatma Tak Sangka Itu Pamit Terakhir Suaminya, Kecelakaan Maut 1 Meninggal Dunia 1 Kritis
Air mata Fatma Paputungan (55) warga Mongkonai langsung membasahi pipinya, saat tiba di ruang jenazah RSUD Pobundayan, Selasa (05/11/2019) malam itu.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Air mata Fatma Paputungan (55) warga Mongkonai langsung membasahi pipinya, saat tiba di ruang jenazah RSUD Pobundayan, Selasa (05/11/2019) malam itu.
Saat ia melihat sesosok tubuh yang sudah terbujur kaku ditutupi kain.
Ternyata itu adalah jenazah Amin Supardi (50) suaminya yang menjadi korban kecelakaan motor di jalan AKD Mongkonai Bolaang Mongondow.
Seakan tak percaya, pamitan suaminya untuk pergi membeli makanan ayam, ternyata pamitan untuk pergi selamanya.
Memang hampir setiap hari Amin selalu pergi membeli makanan ternak, karena memelihara ayam.
"Tadi habis kami angkat kursi yang dijemur karena kotor, ia (almarhum) pamit beli makanan ayam, dan akan kembali cepat lantaran hendak salat magrib," kata Fatmah.

Namun, apa daya, suami tercinta tak kunjung pulang.
Malah ia mendapatkan kabar dari rumah sakit bahwa suaminya sudah meninggal dunia.
Ia teringat tanda sebelum kabar duka itu. Malam sebelumnya ia dan suaminya mendengar suara kucing seperti suara orang menangis.
"Tidak menyangka ternyata itu tanda, dia meninggalkan saya selamanya," katanya sambil menangis, dan berusaha ditenangkan oleh anak dan saudaranya.
Usai divisum, jenazah dibawa ke rumah duka di Mongkonai.
Kecelakaan terjadi di jalan AKD Mongkonai.
Menurut Abdul Ambaru saksi, saat itu sekitar pukul 17.30 wita. Ia sedang mengemudikan mobil, dikejutkan dengan pemandangan kejadian tabrakan antar motor.
Sontak ia kaget dan langsung menghentikan mobilnya, memarkirkan, dan turun mendekati korban yang tergeletak dijalan.
"Kejadiannya tepat di depan mobil saya," jelas dia.
Saat itu, korban Amin yang mengendarai motor Honda Spacy DB 4126 Y melewati mobil yang dikemudikannya.
Namun berpapasan saat itu, ada motor Yamaha Vixion R DB 2689 DW yang dikendarai oleh Leonardo Mamonti (20) warga Ibolian keluar dari lorong Jagawan ke arah kiri. Atau searah dengan korban Amin.
Motor Vixion kemudian masuk ke jalur tersebut, sehingga terjadi benturan yang membuat keduanya terpental.
"Jalan tak terlalu ramai, dan memang benturan kedua motor tersebut sangat keras, sampai keduanya terlempar," jelas dia.
Motor honda terpental ke pinggir jalan, dan motor vixion masih di badan jalan, sementara korban Amin di pinggir jalan dan korban Leo masih di badan jalan.
"Saay kami periksa nadi, yang bapak-bapak itu, hanya bergerak sekali, namun sudah meninggal, sementara yang pemuda itu masih hidup sepertinya. Makanya tadi dibantu warga, langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Satu jenazah dibawa ke RSUD Pobundayan, untuk divisum.
Sementara Leo dibawa ke RS Monompia, namun kemudian dirujuk ke RSUD Prof Kandou Malalayang, karena luka yang diderita cukup parah.
Sementara itu, unit Laka Sat Lantas Polres Kotamobagu langsung ke TKP dan melakukan olah TKP. Nampak banyak warga yang berkumpul.
Setelah itu, dua motor yang mengalami kecelakaan tersebut dibawa ke Sat Lantas Kotamobagu.
"Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan ini," jelas Iptu Sugiyanto Kanit Laka Sat Lantas Polres Kotamobagu.
Dua motor yang terlibat tabrakan diamankan di kantor Sat Lantas Polres Kotamobagu.
(Tribunmanado.co.id/Alpen Martinus)
BERITA TERPOPULER :
• Dulu Pengkritik Keras, Ahmad Dhani Kini jadi Pendukung Jokowi: Sudah Selesai, Kita dari Nol Lagi
• Iwan Bule Ungkap Bahwa Seumur Hidupnya, Baru Presiden Jokowi yang Mengeluarkan Inpres soal Sepakbola
• Ahok Tak Bisa jadi Dewan Pengawas KPK, Dua Masalah Ini jadi Penghalang: Saya Sudah Cacat
TONTON JUGA :