News
Ma'ruf Amin Tanggapi Wacana Larangan Penggunaan Cadar, Wapres: Tak Berkaitan dengan Radikalisme
Ma'ruf Amin menilai, wacana larangan penggunaan cadar itu tak berkaitan dengan adanya radikalisme.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wacana larangan penggunaan cadar yang tengah ramai, di komentari oleh Wakil Presiden.
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin ikut memberikan tanggapan mengenai wacana larangan penggunaan cadar yang kini tengah ramai dibicarakan.
Ma'ruf Amin menilai, wacana larangan penggunaan cadar itu tak berkaitan dengan adanya radikalisme.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu dikatakan Ma'ruf Amin seperti dalam tayangan Jurnal Pagi di Berita Satu, Sabtu (2/11/2019).
Sebagaimana diketahui, wacana larangan penggunaan cadar sebelumnya disampaikan langsung oleh Menteri Agama, Facrul Razi.
Wacana larangan penggunaan cadar dimaksudkan oleh Facrul Razi lantaran berkaitan dengan keamanan seusai adanya insiden penusukan kepada Wiranto saat masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Kabar yang tengah ramai dibicarakan itu pun lantas ditanggapi oleh Ma'ruf Amin.
• Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Besok Minggu 3 November 2019, Ada Hujan Petir di Daerah Ini
• Kalah dari Bournemouth, Manchester United Kembali Turun Peringkat
• Gerhana Matahari Cincin Akan Terjadi Bertepatan Peringatan Tsunami Aceh, Mirip Zaman Rasulullah
Ma'ruf Amin menilai, wacana larangan menggunakan cadar kemungkinan disampaikan hanya untuk menjadi bagian dari aturan pakaian di area instansi pemerintah saja.
Menurutnya wacana tersebut sebagai bentuk disiplin terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Masalah cadar itu kan mungkin adanya keinginan supaya di pemerintah itu ada aturan pakaian," ujar Ma'ruf Amin.
"Jadi itu kan dalam rangka disiplin saja, penegakkan disiplin," sambungnya.
Dirinya juga menilai, wacana tersebut tak berkaitan dengan adanya radikalisme.
Sebab menurut Ma'ruf Amin, melawan radikalisme sudah menjadi komitmen untuk semua pihak.
"Kemudian soal radikalisme sudah menjadi komitmen semua pihak untuk menangkal radikalisme itu," ucap Ma'ruf Amin.
"Radikalisme itu kan ada kelompok-kelompok yang ingin memaksakan kehendak melalui kekerasan." lanjutnya.