Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Nadiem Makarim Diragukan jadi Mendikbud, Effendi Gazali Bela hingga Sebut Revolusi Mental

Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali, membongkar fakta bahwa Nadiem Makarim sebenarnya punya pengalaman di dunia pendidikan

Editor: Rhendi Umar
Kolase TribunNewsmaker.com - Instagram @nadiemmakarimofficial dan KOMPAS/Wahyu Putro
Nadiem Makarim Masuk Kabinet Jokowi menjadi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan / Mendikbud. 

"Karena secara tidak langsung, itulah hasil pendidikan dari Bapak Nadiem Makarim."

Jika sampai ada driver GoJek yang bertindak sembarangan dan tidak disiplin, maka secara tak langsung sosok Nadiem Makarim belum sepenuhnya berhasil mendidik mereka.

"Kalau mereka tidak disiplin atau agak ngaco-ngaco, itu berarti terkait langsung dengan hasil pendidikan yang bisa kita lihat ke arah pendidikan," tuturnya.

Effendi Gazali menganggap poin-poin penilaian terhadap mitra GoJek oleh Nadiem Makarim bisa diterapkan ke dunia pendidikan.

"Tidak hanya mengejar startup, kemudian nanti hectacorn dan lain-lain itu, tapi juga budi pekerti, disiplin, dan lain-lain," ucapnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Merasa Resah Ada Nadiem di Kabinet : Saya Sudah Miles Away

Mendikbud Nadiem Makarim Pompa Semangat Milenial di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Diam di Tempat Kawan

Soal Keputusan Jokowi Pilih Menteri

Dalam tayangan itu, Effendi Gazali mengutip kalimat dari Politisi PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Jokowi bukanlah pedagang es krim yang dinanti semua orang.

Hal ini berkaitan dengan keputusan Jokowi untuk memilih menteri yang menimbulkan pro dan kontra.

"Betul presiden tidak bisa membahagiakan semua orang," ujar Effendi Gazali.

"Bahkan Hasto mengatakan, 'Bapak Presiden itu bukan tukang es krim' katanya, yang bisa membahagiakan semua orang," sambungnya.

Mencontoh dari film 'Joker', Effendi Gazali menyebut Joker yang dituntut sang ibu untuk bisa menghibur semua orang.

"Joker mengatakan bahwa 'Kata ibuku, tugasku adalah membawa tawa dan bahagia kepada dunia'," tuturnya.

Effendi Gazali menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak mungkin bisa membahagiakan semua orang apalagi di seluruh dunia.

"Enggak boleh, pemimpin yang besar enggak boleh tuh membagi-bagi seluruh bahagia dan tawa terhadap dunia," kata Effendi Gazali.

Bagi Effendi Gazali, seorang pemimpin tidak perlu membahagiakan semua orang, namun harus mampu membuat keputusan bijak sesuai dengan kondisi negaranya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved