Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tokyo Motor Show 2019

Dari TMS 2019, Tengok Hino Auto Plaza, Ketemu Hino Renault, Contessa dan Para Seniornya

Anda dapat melihat langsung berbagai jenis sedan, truk, dan bus Hino dari yang lawas sampai baru di Museum Hino atau Hino Auto Plaza.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
Tribun Manado
Langka - Bus B15 tahun pembuatan 1966 ini masih tersimpan di galeri utama Hino Auto Plaza, 

Yang dipajang di museum itu adalah bus HIMR "Watasuge" yang sudah dikandangkan di garasi Nikko.

Mengamati kendaraan-kendaraan lawas serta mencoba masuk ke dalamnya, serasa mencoba menyelami masa-masa yang kemungkinan dialami ayah ibu kita.

"Ini kendaraan sudah ada saat saya belum terbit," ujar Dzikry Subhanie sembari duduk di kursi bus HIMR.

Beberapa kali, reporter senior ini selfie di depan, di samping, dan di dalam bus. Gayanya juga berubah-ubah, mulai membungkuk, kepala mendongak, sampai mata melirik ke kiri dan ke kanan.

Udara hangat mulai terasa saat Mr Fukasu Yoshiaki mengajak kami memasuki museum.

Di ruang tamu terpajang truk paling lawas TGE buatan 1917.  

Truk Perdana Hino - Inilah truk pertama yang diproduksi secara massal oleh pendahulu Hino Motors Ltd, yakni Tokyo Gas Electric Engineering Company (TGE).
Truk Perdana Hino - Inilah truk pertama yang diproduksi secara massal oleh pendahulu Hino Motors Ltd, yakni Tokyo Gas Electric Engineering Company (TGE). (Tribun Manado)

TGE 1917 inilah truk pertama yang dibuat dan diproduksi secara massal oleh nenek moyang Hino Motors Ltd, yakni Tokyo Gas Electric Engineering Company (TGE) di Jepang.

Bentuk dan model truk yang banyak digunakan di sektor pertanian dan peternakan ini tampak seperti yang sering dipakai sebagai alat angkut di film film lawas.

Ukurannya, panjang 5,100 mm, lebar 1.780 mm, tinggi 2.365 mm, berat 2.000 kg, muatan 2.000 kg, mesin 4 silinder berpendingin air.

Sumbu roda terbuat dari kayu yang dikencangkan dengan besi.

Begitu pula bak dan beberapa bagian bodi truk. "Ini terbuat dari kayu teak (teak wood)," ujar Mr Fukasu Yoshiaki.

Ban luar masih berupa bantalan karet seperti pada roda pedati. Sementara kepala truk terbuat dari kain kanvas yang dibentuk seperti atap becak.

"Belum ada electric starter, sehingga untuk menghidupkan mesin truk ini masih menggunakan besi pemutar atau engkol," tambahnya.

Pada 2008, truk ini diregister ke dalam "Modern Industrial Heritage" di Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.

Dari yang Lawas sampai Termodern - Di galeri utama, pengunjung dapat melihat mobil, truk, dan bus Hino dari yang lawas sampai yang terkini.
Dari yang Lawas sampai Termodern - Di galeri utama, pengunjung dapat melihat mobil, truk, dan bus Hino dari yang lawas sampai yang terkini. (Tribun Manado)

Bangunan utama Museum Hino terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama, selain ada pajangan outdoor, juga ada galeri utama (main gallery) dan pajangan mesin-mesin kendaraan buatan Hino dari tahun ke tahun.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved