Berita Manado
Buntut Siswa Tikam Guru, Dinas Pendidikan Akan Tertibkan Sekolah 'Abal-Abal'
Kepala Dikda Sulut dr Grace Punuh mengatakan, akan menyasar pula sekolah 'abal-abal' yang tidak menjalankan proses pendidikan tak sesuai standard
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Buntut Siswa Tikam Guru, Dinas Pendidikan Akan Tertibkan Sekolah 'Abal-Abal'
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus siswa membunuh guru di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara berbuntut panjang.
Pemerintah Provinsi Sulut melaui Dinas Pendidikan Daerah tak akan berhenti di penutupan SMK Ichtus, Tempat Kejadian Perkara (TKP) penusukan Alexander Werupangkey guru agama di SMK tersebut oleh siswanya berinisial FL.
Kepala Dikda Sulut dr Grace Punuh mengatakan, akan menyasar pula sekolah 'abal-abal' yang tidak menjalankan proses pendidikan tak sesuai standard.
"Kami temukan ada modus data siswa tak sesuai, padahal data siswa berpengaruh untuk penyaluran dana bantuan," kata dia.
• Buntut Siswa Bunuh Guru Agama, SMK Ichtus Ditutup, Berikut 5 Rekomendasi Dinas Pendidikan
• Sosok Alexander Werupangkey, Guru SMK Ichthus Manado Tewas Ditikam Siswanya Gara-gara Tegur Merokok
Ia mencontohkan, temuan di lapangan di Data Pokok Pendidikan tercatat ada 60 siswa, ternyata hanya 40 siswanya yang aktif.
"Jadi kita akan telusuri sekolah-sekolah semacam ini," kata dia.

Ia menegaskan, pembekuan SMK Ichtus kaitannya bukan karena masalah kasus siawa bunuh guru, tapi hasil investigasi penyelenggaraan pendidikan di SMK ini. Hasilnya banyak temuan.
Tim menemukan sering, mendapati siswa merokok di sekolah dan sudah sempat dinasehati.
"Kasus yang agak ekstrem dari 4 siswa perempuan 2 sudah hamil dan sudah melahirkan," ungkap Grace.
Adapun, jadwal pelajaran tidak ada yang paten, malah fleksibel dan sering digabung
Sekolah tersebut diberikan izin operasional sejak tahun 2017
Tapi tidak menjalankan proses belajar mengajar sesuai standard.
• Kapolda Sulut Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Brigadir Pardi
• Jokowi Menang Pilpres, Nasar Amien Rais Jalan Kaki Jogja ke Jakarta Belum Dipenuhi: Itu Perhitungan
"Sering jam 7 pagi belum ada siswa dan di sekolah itu tidak pernah mengadakan upacara bendera, gaji guru tidak lancar dibayar oleh pihak yayasan, karena tidak lancar bagian administrasi juga ada yang sudah mengundurkan diri," kata dia.
Siswa merokok di sekolah sudah sering terjadi, meski sudah berulang kali di tegur.