Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Sumpah Pemuda

Sosok WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan, Dibelit Kemiskinan hingga Jatuh Sakit.

WR Supratman adalah seorang wartawan sekaligus musisi yang memiliki sebuah biola model Amatus berukuran 4/4 atau standar.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Intisari
Sosok WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan, Dibelit Kemiskinan hingga Jatuh Sakit. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan, Dibelit Kemiskinan hingga Jatuh Sakit.

Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman merupakan salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Sumpah Pemuda.

WR Supratman adalah seorang wartawan sekaligus musisi yang memiliki sebuah biola model Amatus berukuran 4/4 atau standar.

Melansir dari Intisari, saat itu pergerakan kemerdekaan semakin memanas.

Di Yogyakarta muncul anjuran agar komponis Indonesia menciptakan lagu yang dapat dijadikan lagu kebangsaan.

Hari Sumpah Pemuda, Ini Fakta Yang Terjadi Pada Momen Penting 28 Oktober 1928, Diikuti 700 Peserta

TEKS Sumpah Pemuda dan 13 Tokoh Penting Atas Terciptanya Momen Bersejarah Pada 28 Oktober 1928

Tentunya WR Supratman mendengar berita tersebut. Ia begitu gembira dan bertekad untuk menciptakan lagu.

Bagai tak kenal waktu, WR Supratman terus berkutat mempersiapkan lagunya.

Pada hari ke delapan, pukul 05.00, dia berhasil menyelesaikan lagu yang diciptakannya.

Lagu tersebut dirasa dapat mencerminkan semangat rakyat yang berjuang demi kemerdekaan.

WR Supratman yakin lagu ciptaannya cocok dengan jiwa bangsa Indonesia yang tak ingin dibelenggu.

Untuk syairnya, WR Supratman terinspirasi dari pidato Soekarno saat berkunjung ke Bandung.

"Airnya kamu minum, nasinya kamu makan. Abdikanlah dirimu padanya. Kepada Ibu Pertiwi, Ibu Indonesia," begitu penggalan pidatonya.

WR Supratman, sang pencipta lagu Indonesia Raya.
WR Supratman, sang pencipta lagu Indonesia Raya. (TRIBUNNEWS)

Dari pidato itu juga, WR Supratman memutuskan untuk memberikan judul lagunya sebagai Indonesia Raya.

Kemudian, WR Supratman mengirimkan surat ke Pengurus Gedung Perhimpunan Indonesia di Kramat, Jakarta pada 22 Desember 1928.

Surat tersebut berisi telah terciptanya sebuah lagu bersemangat dan berirama mars.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved