Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabinet Jokowi

Faktor Ini Bikin PP Muhammadiyah Kecewa Nadiem Makarim Ditunjuk Mendikbud

Meski banyak yang setuju dengan penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud, yang dipercaya mewakili kalangan milenial.

Editor: Aswin_Lumintang
TribunNewsmaker.com Kolase/ Instagram @nadiemmakarimofficial/ Tribunnews/Jeprima
Nadiem Makarim 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Meski banyak yang setuju dengan penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud, yang dipercaya mewakili kalangan milenial. Namun, tetap saja ada yang kecewa dalam penunjukan Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim menerima SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Presiden Jokowi namun lupa salami Wapres KH Ma'ruf Amin dan Ibu Negara Iriana dan Ibu Wapres Wuri Amin
Nadiem Makarim menerima SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Presiden Jokowi namun lupa salami Wapres KH Ma'ruf Amin dan Ibu Negara Iriana dan Ibu Wapres Wuri Amin (Youtube sekretariat Negara)

Wakil Ketua Tabligh PP Muhammadiyah, Fahmi Salim mengungkapkan penunjukkan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud dalam Kabinet Indonesia Maju mengecewakan masyarakat.

Pada periode sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) diisi oleh tokoh Muhammadiyah yakni Muhajir Effendy.

Posisi Mendikbud beberapa periode terakhir dijabat oleh perwakilan Muhammadiyah yang sarat dengan faktor historis.

Peggy Veronika Iroth Sebut Sumpah Pemuda Momentum Bersejarah

Dijual Perdana Besok 29 Oktober 2019, Seperti Ini Harga dan Spesifikasi Redmi Note 8 Pro

Ramalan Zodiak Besok Selasa 29 Oktober 2019: Libra Tunjukkan Keterampilan, Scorpio Beruntung

Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi keumatan Islam yang juga banyak berkiprah dalam dunia pendidikan.

Wakil ketua Tabligh PP Muhammadiyah, Fahmi Salim mengatakan kekecewaan itu ada yang sifatnya pragmatis ada juga yang ideologis.

Baca: Jadi Menteri Termuda, Nadiem Makarim Akui Ada Orang yang Pertanyakan Kemampuannya

“Kalau misalnya ormas yang memiliki peran kebangsaan yang sangat besar sebagai kekuatan masyarakat sipil. Masyarakat pada hari ini kecewa itu bukan karena persoalan yang pragmatis,” ujarnya dilansir dari Kompas TV Sabtu (26/102019).

Ia menambahkan bahwa permasalahan tersebut bukan jangka pendek kekuasaan selama 5 tahun.

“Memang kalau hanya 5 tahun kita menganggap itu sepele lah jabatan menteri buat Muhammadiyah gak terlalu penting amat. Tapi persoalan ini adalah sebagaimana Kementerian Agama, Kementrian Pendidikan sangat terkait erat dengan historis,” ujarnya,

Dilansir dari Kompas.com, Fahmi pun berharap, ditunjuknya Nadiem yang berlatar belakang pengusaha sebagai Mendikbud tidak menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa penyusunan formasi Kabinet Indonesia Maju ini dilakukan secara asal-asalan.

5 Fakta Pertunangan Rezky Aditya & Citra Kirana, Rahasiakan Hubungan Hingga Takut Umumkan Pernikahan

4 Bakal Calon Menguat Pimpin KNPI Jelang Musda, Siapa Saja Mereka?

Berikut Manfaat Kapulaga Untuk Kesehatan Kulit dan Rambut

"Nah, yang jelas, jangan sampai nanti di masyarakat lalu akan muncul persepsi bahwasanya penyusunan kabinet ini dilakukan agak serampangan gitu, tidak memperhatikan aspirasi, tidak memperhatikan situasi kebatinan rakyat dan stakeholder republik ini," lanjut dia.

Baca: Tiada Background Pendidikan, Mengapa Nadiem Makarim Dijadikan Mendikbud? Ini Alasan Presiden Jokowi

Meski demikian, Fahmi sekaligus menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak pernah menetapkan target harus mendapatkan berapa kursi menteri, apalagi meminta-minta jatah menteri kepada Presiden.

Wakil Ketua KPK La Ode Muhamad Syarid dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy di KPK, Jakarta, Rabu (31/8/2016) (TRIBUNNEWS.COM/ERI KOMAR SINAGA)
"Yang jelas, Muhammadiyah tidak pernah minta dan tidak pernah juga meminta target, tidak pernah memberikan patokan harus begini-begini, itu dikembalikan kepada (hak prerogatif) Presiden," lanjut dia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved