Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Partai Hanura Tak Diakomodir, Ketua DPP Hanura: Kami Tidak akan Meminta-minta Jabatan

Partainya tidak akan meminta-minta jabatan kepada Jokowi sebagai timbal balik dukungan pada Pemilu Presiden 2019 lalu.

IST
Benny Rhamdani 

Dukungan Hanura kepada pasangan Jokowi - Maruf Amin, menurut Benny didasarkan pada keyakinan dan pilihan politik Ideologis.

8 Aturan Penampilan Pramugari yang Wajib Diikuti dan Sangat Ketat, Sampai Tak Boleh Memiliki Jerawat

Konsumsi Garam Berlebihan Bisa Picu Gangguan Syaraf

Keyakinan dan pilihan politik ideologis itu lebih kepada pertimbangan kepentingan negara dan bangsa, cita-cita proklamasi dan tujuan nasional dan masa depan 260 juta rakyat Indonesia.

"Pak Jokowi, 5 tahun sebelumnya berhasil dengan pembangunan multi sektor yang dirasakan rakyat Indonesia. Ditambah KH Ma'ruf Amin dalam pandangan kami adalah tokoh dan ulama besar Indonesia," katanya.

Sehingga bagi Partai Hanura menurutnya, tidak mengenal istilah atau rumus tukar guling politik dan timbal balik kursi posisi menteri.

"Terlebih secara prinsip, Partai Hanura menyadari bahwa pengangkatan menteri atau wakil menteri, secara konstitusi sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden," pungkasnya.

Kata Jubir Istana

5 Fakta Juru Bicara Jokowi Fadjroel Rachman
5 Fakta Juru Bicara Jokowi Fadjroel Rachman (Instagram @fadjroelrachman)

Partai Hanura  yang merupakan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019, belum mendapatkan kursi di Kabinet Indonesia Maju. 

Juru Bicara Presiden M Fadjroel Rachman mengatakan, persoalan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden dan penentuan pun tidak ada campur tangan dari pihak luar. 

 "Pak Jokowi dengan hak beliau, (bilang) cukup, cukup. Saya pikir sudah cukup," ucap Fadjroel di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Menurutnya, ke depan tidak ada penambahan wakil menteri lagi, mengingat perintah Presiden sudah jelas agar bekerja dengan cepat setelah dilantik. 

 

"Mudah-mudahan dengan ini mereka bisa bekerja sebaik-sebaiknya. Kemarin dalam rapat perdana, beliau mengatakan juga segera bekerja, tidak ada lagi waktu berdiam apalagi memperlambat," papar Fadjroel. 

Sebelumnya, Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah angkat bicara mengenai Kabinet Indonesia Maju yang disusun Jokowi-Ma'ruf  dalam beberapa hari terakhir ini. 

Dalam susunan kabinet menteri yang telah dilantik maupun wakil menteri yang akan segera dilantik, tidak ada satu pun perwakilan dari partai Hanura. 

Saling Balas Tweet, Mahfud MD Ajak Fahri Hamzah Terus Bersinergi, Begini Respon Eks Ketua DPR

Sumpah Pemuda di Mata Hillary Lasut: Berani Bermimpi dan Lupakan Haters

Menurut Inas susunan kabinet yang dibentuk menandakan bahwa Jokowi menilai perkawanan hanya berdasarkan perolehan suara saja.

"Jokowi hanya menghitung kawan berdasarkan kalkulator semata, yakni hanya memandang jumlah suara partai saja," katanya saat dihubungi. 

Padahal menurut Inas, Hanura memiliki kontribusi dalam kemenangan Jokowi-Maruf di Pemilu 2019 lalu. 

Partai Hanura ikuta mengusung Jokowi saat pendaftaran peserta Pilpres.

"Padahal Hanura berkontribusi 16 kursi DPR ketika mendaftarkan capres dan cawapres Jokowi-Maruf di KPU," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved