Berita Sulut
Jerry Sambuaga Jadi Wamen Perdagangan, Ini Ulasan Pengamat Politik Unsrat
Presiden Jokowi punya beragam pertimbangan menentukan sosok yang akan mengisi kabinet pemerintahannya
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Jerry Sambuaga Jadi Wamen Perdagangan, Ini Ulasan Pengamat Politik Unsrat
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Jokowi punya beragam pertimbangan menentukan sosok yang akan mengisi kabinet pemerintahannya.
Pengamat Politik Unsrat Dr Alfons Kimbal mengatakan, penunjukan wakil menteri (wamen) menjadi hak prerogatif presiden biasanya mempertimbangkan pertama, kapasitas, profesinalisme, dan kompetensi.
Kedua, keterwakilan partai politik. Ketiga, keterwakilan daerah atau etnis. Ada juga keempat keterwakilan usia misalnya senior maupun generasi muda atau para milenial.
Dari beragam kriteria ini, Presiden Jokowi melihat satu sosok wamen pilihannya ke Jerry Sambuaga.
Secara kapasitas, kompetensi dan profesionaliame, Jerry tercatat sebagai seorang doktor yang sudah menyesaikan pendidikan S3. Pernah pula menjabat Anggota DPR RI.
• Jerry Sambuaga Langsung Ngantor Setelah Dilantik Jadi Wamen Perdagangan
• Jerry Sambuaga Ditunjuk Jadi Wakil Menteri Perdagangan, Sempat Kalah di Pileg dari Anaknya Tetty
Makin lengkap Jerry juga masuk kriteria perwakilan parpol, ia berasal dari Golkar menjabat wakil sekjen. Apalagi Jerry punya backup konglomerasi Lippo Group di mana ayahnya Theo Sambuaga menjadi salah satu petinggi.
Dari kriteria daerah, Jerry dari Provinsi Sulut, salah satu provinsi yang presentase kemenangan Jokowi terbesar se-Indonesia.

Menunjuk Jerry sebagai Wamen artinya memberi kehormatan kepada masyarakat Sulut, setelah muncul kekecewaan tak masuknya figur Sulut yang sudah digadang di barisan menteri.
Kriteria lainnya yakni mewakili generasi milenial. Jokowi sudah menjanjikan porsi khusus bagi generasi milenial di kabinetnya. Menjawab itu, Jokowi menunjuk Jerry Sambuaga sebagai politisi muda.
Penunjukan poisisi di kabinet memang tak lepas dari konteks politik kepentingan. Semua kalangan tentu ingin ada keterwakilan, Jokowi harus pintar memilih karena kursi di kabinet terbatas.
Cara ini dilakukan untuk membangun kondusifitas pemerintahan ke depan. Proses membangun perintahan yang baik dan lancar meminimalisasi hambatan-hambatan. Banyak agenda besar dan target 5 tahun yang butuh dukungan. (ryo)
• Prabowo Sebut Ryamizard Ryacudu Tahu Rahasianya: Jadi Jangan Dibuka Ya Pak
• Ini Kata Pakar Telematika Terkait Video Syur Diduga Gisella Anastasia, Singgung Soal Tahi Lalat
• 5 Siswa SMP Budhaya III Tewas Tenggelam di Kawasan Baduy, Ini Identitas Mereka