Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Alasan Jokowi Abaikan Surat MKEK IDI, Pilih Dokter Terawan Jadi Menkes hingga Beri Kenaikan Pangkat

Alasan Jokowi Abaikan Surat MKEK Ikatan Dokter Indonesia, Tetap Pilih Dokter Terawan Jadi Menkes hingga Beri Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Editor: Aldi Ponge
kompas.com
Dokter Terawan 

Dokter Terawan Agus Putranto akan melanjutkan pekerjaan Nila Farid Moeloek sebagai Menteri Kesehatan.

Nila F Moeloek mengucapkan selamat kepada Dokter Terawan yang sudah dilantik menjadi Menteri kesehatan oleh Presiden Jokowi pada Rabu (23/10/2019).

"Selamat untuk Bapak Terawan Agus Putranto dan Ibu Esther Terawan, semoga diberikan kekuatan dan dapat meningkatkan derajat Kementerian Kesehatan," kata Nila F Moeloek dalam acara pisah sambut Menteri Kesehatan di Gedung Kemenkes, Kamis (24/10/2019).

Nila F Moeloek mengatakan Dokter Terawan Agus Putranto bukanlah orang baru baginya.

"Saya mengenal beliau (Terawan Agus Putranto) sudah cukup lama," ucap Nila F Moeloek.

Dalam sambutannya, Nila F Moeloek pun melempar sedikit gurauan kepada Dokter Terawan yang datang bersama dengan istrinya, Esther Terawan.

"Biasanya saya memanggilnya hanya Pak Terawan, sekarang manggilnya Bapak Menteri," ujarnya.

Ucapan Nila F Moeloek tersebut pun disambut tepuk tangan orang-orang yang hadir dalam acara tersebut.

Dalam pidato perdananya, Terawan, yang juga seorang purnawirawan TNI tersebut, mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengamanatkan dua tugas utama yang harus diselesaikan dalam lima tahun ke depan.

"Saya menerima arahan bapak presiden sesaat sebelum dilantik beberapa isu kesehatan yang diamanatkan bapak presiden untuk diselesaikan," kata Terawan.

Adapun, kata dia, dua isu utama tersebut ialah masalah stunting dan masalah carut-marutnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Jadi saya mohon izin dulu kepada kepala BPJS karena ini menjadi arahan langsung dari bapak presiden dan bisa disampaikan dengan penuh sukacita," bebernya.

Dia menambahkan, masalah kesehatan lain yang juga harus diselesaikan adalah mahalnya biaya kesehatan hingga penggunaan alat kesehatam buatan dalam negeri di rumah sakit yang masih minimal.

"Tapi saya senang banget sekali ternyata ibu menteri, sudah merintisnya dengan produksi bahan baku obat yang tadinya tadi tidak terpikirkan sekarang sudah ada 15 bahan baku obat (dalam negeri)," terangnya.

Dia mengajak seluruh pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) Kemenkes untuk bersama-sama mencari penyelesaian masalah tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved