News
Pengamat Sebut Situasi di Internal Polri Mirip Era Timur Pradopo Pascamundurnya Tito Karnavian
Rotasi jabatan di internal lembaga Polri akan dilakukan menyusul pindah tugasnya Tito Karnavian dari posisi Kapolri.
Timur hanya dalam rentang waktu 18 hari, bintang di pundaknya bertambah dua.
Selepas naik menjadi Komjen atau bintang tiga pada 4 Oktober 2010, Timur naik jadi bintang empat pada 22 Oktober.
Kenaikan pangkat itu berbarengan dengan pelantikannya sebagai Kapolri oleh Presiden SBY.
• Moeldoko Mendapatkan Tambahan Tugas dari Presiden Jokowi Terkait Delivery Unit
• Kasus Guru Agama Ditikam Siswanya, Begini Suasana Rumah Duka Werupangkey-Walalangi di Sasaran
• Link Live Streaming Liga Champions Galatasaray vs Real Madrid: Los Blancos Dihantui Badai Cedera
Sebagai pengganti Tito Karnavian, dia mengungkapkan ada tiga perwira tinggi (pati) Polri yang berpotensi menempati posisi tersebut.
Mereka yaitu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono (angkatan 1988), Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol Ahmad Dofiri (angkatan 1989), dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto (angkatan 1989).
Dari ketiga nama itu, dia memprediksi peluang Gatot Eddy cukup besar.
Dia menilai, Gatot Eddy menguasai dinamika politik global dan wawasan kebangsaan kuat.
"Saya melihat jalan mulus untuk Jenderal Gatot sudah dipersiapkan, jika tidak ada halangan sebentar lagi Wanjakti akan mengusulkan namanya sebagai calon Kapolri," ujarnya.
Nantinya, dia menambahkan, calon Kapolri akan dipromosikan sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) menggantikan Komisaris Jenderal Condro Kirono yang akan pensiun 12 Desember 2019.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com