News
Ini Analisis Max Wilar Soal Kabinet Kerja II, Kesepian Tou Minahasa
Max Wilar, Admin Kawanua Informal Meeting, Rabu (23/10/2019) menganalis soal 'kesepian' tou Minahasa di kabinet Kerja II Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Max Wilar, Admin Kawanua Informal Meeting, Rabu (23/10/2019) menganalis soal 'kesepian' tou Minahasa di kabinet Kerja II Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Barangkali baginya disebabkan oleh banyak postulat sebagai penyebab.
Pertama, di jalur pemaknaan (profesional dan partai) sangat kekurangan tou Minahasa di top mind positif dialektika kebangsaan.
Kedua kader bangsa yang bermutu semakin tersebar merata di semua suku bangsa di Indonesia sehingga menyebabkan semakin ketatnya persaingan.
Ketiga "hipotesis" dualisme _Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) yang berkedudukan hukum di ibukota negara sebagai "kawah candradimuka" bangsa dan negara merupakan "negative performance" budaya Minahasa yang berbanding terbalik, misalnya, dengan soliditas Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Keempatpemegang hak prerogatif "kurang berkenan" karena empirisme tertentu. Wallahu a’lam Ke depan tou Minahasa harus semakin meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di jalur pemaknaan dan memperkuat soliditas tou Minahasa yang minaesadalam spirit persatuan Indonesia.
"I Yayat u Le'os. Tebarkan Kebaikan," katanya
Ia mengatakan Prabowo Subianto dipandang sebagai bagian dari tou Minahasa di kategori tertentu karena ibunya tou Minahasa.
• Tak Hanya Jokowi, Soeharto Juga Blusukan ke Masyarakat, Caranya Silent & Dibahas di Rapat kabinet
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: