News
Rekam Jejak Prabowo Subianto, 3 Kali Kalah Bertarung Pilpres, hingga Memilih jadi Menteri
Prabowo Subianto mengaku ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja Jokowi-Ma'ruf
Pada Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah dari Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Kala itu, Prabowo-Hatta diusung Gerindra, Golkar, PKS, dan PAN.
Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali mencalonkan diri menjadi calon presiden bersama Sandiaga Uno sebagai wakilnya.
Prabowo kembali kalah dari Jokowi yang berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.
Mengapa mau terima tawaran jadi menteri Jokowi?

Setelah tiga kali bertarung di Pilpres dan kalah, alasan apa yang membuat Prabowo menerima tawaran Jokowi?
Pengamat politik Aditya Perdana menilai, hal tersebut wajar dan alamiah.
“Secara alamiah memang itu fungsinya partai politik, dia harus menjadi bagian dari kekuasaan. Sehingga mereka merasa ketika sudah 3 kali kalah, mau tidak mau mempertimbangkan soal itu,” kata Adit saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/10/2019) pagi.
Menjadi bagian dari pemerintah dipandang menjadi salah satu cara yang harus diambil oleh Gerindra untuk mempertahankan keberadaannya di panggung politik nasional.
Apalagi, untuk proyeksi 5 tahun yang akan datang, Pemilu dan Pilpres 2024.
“Mempertimbangkan itu juga menurut saya masuk akal, karena kalau kita bicara survival-nya partai politik maka untuk next election di 2024 mereka harus memperhitungkan resource, sumber daya," ujar Aditya.
“Sumber daya itu bukan cuma soal uang ya, sumber daya itu bukan soal orang, tapi ini juga soal popularitas, elektabilitas dari partai tersebut untuk dilirik,” lanjut dia.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Prabowo Subianto, Tiga Kali Bertarung di Pilpres, Kini Ditawari Jadi Menteri Jokowi