Ada Undangan Pelantikan dan Senjata di Mobil: Polisi Temukan Pelat Nomor Palsu
Kepolisian mengamankan dua orang pemilik dan pengendara mobil yang parkir di Hotel Raffles, Jakarta
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepolisian mengamankan dua orang pemilik dan pengendara mobil yang parkir di Hotel Raffles, Jakarta, Minggu (20/10). Polisi menemukan senjata tajam dan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung DPR/MPR di dalam mobil tersebut.
• Relawan Riuh Sambut Jokowi-Prabowo Sahabat Baik
Dua orang tersebut berinisial IL dan HS. IL adalah pemilik mobil, sedangkan HS adalah pengemudi mobil Nissan Terra tersebut. Mobil itu parkir di lobi Hotel Raffles, namun menghalangi laju mobil lain. Pihak hotel menghubungi pemilik mobil untuk memindahkan mobil itu, namun sempat mengalami kendala.
"Pemilik mobil yang sedang menginap di Hotel Raffles berhasil dibangunkan oleh petugas hotel, susah payah," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Minggu (20/10).
Setelah mobil itu dipindahkan, polisi menggeledah mobil tersebut. Polisi menemukan dua buah senjata tajam jenis parang, plat nomor palsu B 1442 KJM, pin anggota sebuah organisasi massa dan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden. Argo Yuwono tidak menjelaskan siapa nama yang tertera pada undangan pelantikan tersebut.
"Saat ini kendaraan, pengemudi dan pemilik kendaraan, serta senjata tajam, telah diamankan di Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Argo.
Mengaku Presiden dan Minta Pengawalan
Kepolisian juga menangkap seorang laki-laki berinisial ES, Minggu (20/10). Polisi menangkap ES di depan Gedung DPR/MPR, tempat pelantikan presiden dan wakil presiden.
• Jokowi Salami Warga dan Momong Cucu, Maruf Deg-degan Jelang Pelantikan
Argo Yuwono menjelaskan alasan polisi menangkap ES. ES mengaku sebagai presiden Republik Indonesia dan mendekati pintu depan Gedung DPR/MPR.
Penangkapan ES berawal ketika pada pukul 10.10 WIB ES datang ke arah pintu utama Gedung DPR/MPR dari arah Restoran Pulau Dua. Argo menuturkan ES mengenakan sebuah tas ransel berwarna cokelat.
Petugas polisi lalu lintas yang mengamankan area di depan Gedung DPR/MPR kemudian menangkap ES. Polisi sempat memeriksa ES secara singkat. ES diketahui berasal dari Lamongan, Jawa Timur. ES diduga mengalami gangguan kejiwaan. Saat ini ES telah diserahkan kepada personel Satuan Intelijen Keamanan untuk ditangani secara lebih lanjut.
ES tidak hanya mengaku sebagai presiden. ES juga meminta pengawalan polisi saat acara pelantikan.
"Yang bersangkutan mengakui dirinya adalah presiden dan meminta pengawalan dari pihak kepolisian untuk acara pelantikan di Gedung DPR/MPR," ujar Argo.
"Yang bersangkutan juga menyampaikan dirinya sudah terpilih menjadi presiden sejak Agustus 2018, namun sampai saat ini belum ada pelantikan," sambung Argo.
Pintu Keluar Tol untuk Tamu VVIP
Polisi mengubah fungsi pintu keluar Slipi Tol Dalam Kota, Jakarta, Minggu (20/10). Pintu keluar tol ini berubah fungsi menjadi pintu masuk tamu VVIP acara pelantikan presiden dan wakil presiden. Mereka yang termasuk tamu VVIP adalah pejabat negara seperti menteri, kepala daerah dan tamu-tamu negara.