Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi Bintaro 1987

Nasib Masinis KA 225 Tragedi Bintaro 1987: Dicampakkan dan Difitnah tapi Tak Menyimpan Dendam

Meski menjadi korban sistem dan tercampakkan dari dunia perkeretaapian yang selama ini dia geluti, namun ia tidak dendam.

Editor: Frandi Piring
via Grid.id
Masinis KA 225 Slamet Suradio - Tragedi Bintaro 1987 - RI 

Untuk menyambung hidup, ia berjualan rokok eceran keliling di depan suatu toko di kawasan perempatan Kalianyar, Kutoarjo.

Tempat berjualannya ini berjarak sekitar 17 km dari rumahnya yang sederhana di Dusun Krajan Kidul, RT 02/RW 02, Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Purworejo.

"Peristiwa 26 tahun yang lalu itu tidak akan pernah bisa saya lupakan. Selain itu sekarang saya hanya berdoa, agar saya pada akhirnya mendapatkan keadilan. Uang pensiun yang menjadi hak saya, semoga saya dapatkan," katanya.

Tragedi Bintaro 1987
Tragedi Bintaro 1987 (Jimmy WP)

Slamet menegaskan, meski diperlakukan tidak adil, namun ia tidak merasa dendam pada dunia perkeretaapian.

Bahkan, ia memiliki keinginan agar ada anaknya yang masuk menjadi karyawan perusahaan kereta api.

"Saya tidak dendam. Saya sampai mati tetap cinta kereta api. kalaupun saya sudah tidak bisa memberikan apa yang saya miliki untuk kereta api, biarlah anak saya yang meneruskan cita-cita saya.

"Kalau ada kesempatan saya ingin ada anak saya yang masuk ke kereta api, entah jadi masinis atau apa, yang penting meneruskan cita-cita saya membangun perkeretaapian Indonesia," ungkapnya sambil tersenyum.

Mengenai lokasi kecelakaan kereta api di Bintaro yang terjadi pada 9 Desember 2013 yang berdekatan dengan lokasi kecelakaan pada 19 Oktober 1987, Slamet mengaku lokasi tersebut biasa saja.

Menurutnya tidak ada yang aneh selama ia bertugas di wilayah tersebut.

"Sejak 1964 telah bertugas di jalur tersebut. Tidak ada yang aneh, angker pun tidak meski ada kawasan makam di dekatnya. Kalau orang bilang angker ya terserah mereka. Namun saya tidak merasa demikian. Kejadian pada 19 Oktober itu saya anggap apes saja," katanya.

Solidaritas Masinis

Slamet Suradio Masinis KA 225 saat Tragedi Bintaro 1987
Slamet Suradio Masinis KA 225 saat Tragedi Bintaro 1987 (Tangkap layar Youtube Kisah Tanah Jawa)

Sedangkan mengenai solidaritas masinis, Slamet mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang menimpa Darman Prasetyo, masinis KRL nahas yang bertabrakan dengan truk tangki. Menurutnya, kecelakaan dapat terjadi kapan saja meski telah diantisipasi sedemikian rupa.

Slamet mengungkapkan, solidaritas masinis memang baik. Belum lama ini ada serombongan masinis dari Semarang yang mengunjunginya. Selain bersilaturahmi, mereka juga memberikan bantuan ala kadarnya untuk sedikit meringankan bebannya.

"Masinis dari dulu dan sekarang beban dan risikonya tetap sama beratnya. Hanya sekarang masinis lebih ada peningkatan kesejahteraan. Semoga perkeretaapian Indonesia lebih baik," katanya.

 2 Pasangan Remaja Digerebek Keluarga Gadis Sedang Beraksi dalam Kamar

 Mengenal Pembuat Jas Jokowi dan Maruf Amin untuk Pelantikan Besok Hari, Ini Sosoknya

 Besok Presiden dan Wakil Presiden Dilantik, Jusuf Kalla dan Maruf Amin Akan Berpindah Tempat Duduk

Tonton juga Video Youtube Tribun Manado:

Sumber Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved