OTT
Ajudan Wali Kota Medan Andika Diduga Nyaris Menabrak Tim KPK Pada Saat OTT, Sudah Menyerahkan Diri
Andika diduga nyaris menabrak tim KPK saat berlangsungnya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Dzulmi Eldin beberapa waktu lalu.
Pengeluaran tersebut tidak bisa dibayarakan dengan dana APBD.
Dana yang harus dibayar Dzulmi untuk menutupi ekses dana nonbudget perjalanan ke Jepang mencapai Rp 800 juta.
Untuk menutupi anggaran Rp 800 juta, Dzulmi meminta bantuan Syamsul Fitri Siregar, Kepala Bagian Protokol Pemerintah Kota Medan.
Syamsul pun membuat daftar kepala dinas di wilayah Pemerintah Kota Medan untuk dimintai kutipan.
Yang masuk daftar bukan hanya kepala dinas yang ikut ke Jepang, kepala dinas yang tidak ikut pun dimintai uang oleh Syamsul. Salah satunya adalah Isa.
Isa menyanggupi permintaan itu dan mengirimkan uang Rp 200 juta.
Uang itu juga sebagai kompensasi atas diangkatnya Isa sebagai Kepala Dinas PUPR.
Ia juga merealisasikan pemberian uang Rp 50 juta yang dititipkan ke ajudan Dzulmi, Andika.
Namun, uang tersebut belum diberikan lantaran ia telanjur dikejar oleh tim KPK seusai menerima uang itu di rumah Isa. (Kompas.com/Dylan Aprialdo Rachman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nyaris Tabrak Tim KPK, Ajudan Wali Kota Medan Akhirnya Menyerahkan Diri ke Polisi
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: