Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wiranto Mulai Latih Berjalan: Dijaga Polisi Militer

Kondisi kesehatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) terus membaik

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kolase Foto: Tribunnews-Herudin/via Okezone.com
Wiranto Dilarikan ke RS karena terluka setelah ditusuk orang tak dikenal 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kondisi kesehatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) terus membaik setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkat Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, pasca-penikaman di Pandeglang, Banten, empat hari lalu. Meski masih berada di ruang ICU (Intensive Care Unit), ia mulai belajar berjalan dan bisa tidur dengan posisi badan miring.

Brimob Bersenjata Kawal Menteri Blusukan

Hal itu diungkapkan sejumlah menteri dan tokoh usai membesuk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (14/10).

“Kondisi beliau makin membaik dan sudah latihan berjalan meskipun masih menjalani perawatan intensif. Saya sempat bicara dengan beliau dan Pak Wiranto menceritakan situasi saat itu. Kemudian, saya sampaikan salam dari Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, usai menjenguk Wiranto.

Hasto mengatakan kedatangannya ini mewakili ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri, yang belum bisa membesuk langsung karena masih berada di Bali.

Membaiknya kondisi kesehatan Wiranto juga disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita. "Tadi dijelaskan oleh keluarga dan rumah sakit, membaik sekarang sedang istirahat dan proses recovery (pemulihan). Saya lihat sekarang bisa tidurnya miring, tinggal tunggu waktunya," ujar Enggartiasto.

"Tidak, beliau sedang tidur. Saya bilang (ke keluarga) jangan dibangunkan. Dalam kondisi tidur nanti saya bilang ke keluarganya, saya insya Allah akan ketemu lagi," imbuhnya.

Jokowi Belum Sikapi Perppu KPK: UU KPK Hasil Revisi Segera Berlaku

Wiranto selaku Menko Polhukam mendapat serangan dengan senjata tajam khas Ninja bernama kunai, di Alun-alun Desa Menes, Pandeglang, Banten, pada Kamis, 10 Oktober 2019. Saat itu, Wiranto baru meresmikan gedung kuliah bersama di Universitas Mathla'ul Anwar.

Serangan pelaku mengakibatkan Wiranto mengalami dua tusukan dan di antaranya mengenai usus halusnya. Wiranto sempat menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 40 cm di RSPAD Gatot Soebroto.

Serangan itu juga mengakibatkan Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan seorang lainnya terluka.

Pelaku merupakan suami istri, Syahrial Alamsyah alias Abu Rara (31) dan Fitri Andriana atau Fitria Diana (21). Keduanya berhasil diamankan dan tengah ditangani oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut pelaku merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Jawa Barat, yang telah terafiliasi dengan ISIS.

Polri melakukan penangkapan terhadap puluhan terduga teroris di sejumlah daerah pasca-serangan terhadap menteri yang membidangi hukum dan keamanan tersebut. Selain itu, sejumlah menteri juga mendapat penambahan pengamanan dari Polri/TNI.

Dijaga Polisi Militer

Wiranto mendapatkan pengamanan ekstra selama menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Ia ditempatkan di ruang ICU Gedung Utama RSPAD setelah menjalani operasi pemotongan usus halus.

Tatong Bara Masih Tunggu SK Mendagri Soal Penambahan Luas Wilayah Untuk Kepastian DAU

Yogi, salah satu petugas pengamanan rumah sakit mengatakan, area ICU tempat Wiranto dirawat tersebut dijaga ketat oleh banyak anggota TNI dan Polri, termasuk dari satuan Polisi Milier (PM) TNI). Bahkan, ruangan tersebut dijaga dengan sistem pengamanan berlapis hingga tiga ring.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved