Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Taufik Hidayat Pernah Ikut Demo Bawaslu: Ditemukan Catatan ISIS di Rumahnya

Hilmy Salim (17), adik dari Taufik Hidayat, tersangka terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Cengkareng tidak menyangka sang kakak

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
www.law-justice.co/artikel/47040/tiga-warga-blitar-dicokok-densus-88/
Ilustrasi Densus 88 Menangkap Teroris 

Seperti diketahui, Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba merupakan pimpinan kelompok JAD Bekasi.
Abu Zee telah ditangkap oleh Densus 88 pada akhir September lalu. Dirinya sempat menikahkan pelaku penyerangan Menko Polhukam Wiranto, Abu Rara dan Fitri Andriana.

Tidak hanya di Bekasi dan Jakarta, Densus 88 Mabes Polri juga melakukan penangkapan terduga teroris di Jambi. Penangkapan dilakukan di Jalan RM Taher, arah menuju Bandara Muara Bungo, Kelurahan Cadika, Kecamatan Roller, Kabupaten Bungo, Jambi.

Penangkapan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri ini mengejutkan warga setempat. Informasi yang dirangkum, terduga teroris yang ditangkap petugas mengenakan pakaian serba hitam, berbadan tinggi besar dan menenteng senjata laras panjang lengkap.

Kesehariannya, pria yang diamankan itu bekerja sebagai penjual makanan keliling menggunakan sepeda motor. Kapolres Bungo AKBP Trisaksono Puspo Aji tidak membantah adanya berita penangkapan terduga teroris tersebut.

"Nanti Mabes Polri yang akan ekspose. Itu bukan kewenangan kami. Takutnya nanti kami salah cara penyampaiannya," ujarnya.

Kasatgaswil Jambi Densus 88 AKBP Januario Jose Morais mengatakan, pihaknya sudah mengamankan satu orang terduga teroris dari Bungo. "Kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut untuk keterangan lebih jelasnya nanti saja ya," katanya.

Teroris Bali

Densus 88 dibantu Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali masih melakukan pendalaman terhadap dua terduga teroris berinisial AT dan ZAI yang ditangkap Kamis lalu di Jembrana, Bali.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja, mengatakan kedua terduga teroris ini merupakan ayah dan anak.
"Kedua terduga AT dan ZAI adalah orang tua dan anaknya. Saat ini masih menjalani pemeriksaan," ujar Hengky.

Keduanya diduga berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Berdasarkan hasil pendalaman Densus 88, diketahui bahwa keduanya berada dalam satu grup percakapan Whatsapp bernama "Menanti Al Mahdi".

Bahkan AT memiliki hubungan dekat dengan Syahril Alamsyah (SA) alias Abu Rara, pelaku penyerangan Menko Polhukam, Wiranto.
"Keduanya sudah mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan amaliyah," tutur Hengky.

Terungkap, AT telah menyiapkan panah, air soft gun dan sangkur. Senjata tersebut diduga bakal digunakan untuk amaliyah di wilayah Bali. AT dan ZAI sudah merencanakan perlawanan jika sewaktu-waktu ditangkap oleh polisi.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa meminta kepada wisatawan agar tidak khawatir usai penangkapan dua terduga teroris di Bali. Menurut dia, semua pihak baik masyarakat dan aparat keamanan sudah sangat baik dalam menjaga kemananan di Bali.

"Karena masyarakat di Bali sudah sangat solid ya. Bahwa Kepolisian kita maupun masyarakat dan sistem keamanan di Desa Adat itu sangat sigap. Terbukti kan bisa ditangkap, itu sebagai bukti bahwa masyarakat kita mengantisipasi dengan baik," kata Astawa.

Astawa mengakui bahwa pariwisata rentan dengan isu-isu kemananan seperti terorisme. Ia berharap kepada masyarakat umum dan pihak kemananan terua bekerja sama dengan baik untuk menjaganya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved