News
Host Live Streaming Berpenghasilan Puluhan Juta, Ternyata Sering Layani Pria Kesepian untuk Begini!
Wanita kelahiran, Pangkalpinang, 1994, silam ini mengatakan, pekerjaannya saat ini adalah host di aplikasi live streaming.
" Saya tidak langsung seperti sekarang, bisa menghasilkan uang setiap bulannya, awalnya ketika masih sekolah dasar dulu pernah kerja ngelimbang timah, lalu waktu remaja ikut model kayak gitu, pernah ikut casting juga, pernah main sinetron, FTV, iklan juga, presenter, tapi saya melakukannya dengan senang, saya pernah pernah di bayar pakai nasi bungkus, sampai akhirnya sekarang jadi host live streaming di bawah Butterfly management," terang perempuan yang kini menetap di Jakarta, saat di temui di Kedai Kunglau Pangkalpinang, beberapa hari lalu.
Dari pekerjaannya tersebut, kata Septiara dirinya memiliki banyak teman di seluruh penjuru wilayah Indonesia bahkan luar negeri, seperti Papua, Jepang dan sebagainya.
" Enaknya kerjaan sekarang banyak teman, relasi, kemana-kemana ada teman,” kata Septiara
Selain menjadi host, Septiara tergolong pintar memanfaatkam media sosial, kesenengannya dengan illusion makeup benar-benar dimanfaatkan, beberapa karyanya bisa dilihat di akun instagram miliknya @septiara_kumala.
Anggota klub e-Sport Babel Rush ini mengajak kawan-kawannya untuk ikut serta menekuni profesi yang digelutinya,
“Saya juga mengajak teman-teman di Bangka untuk menekuni profesi ini,” kata Septiara.
BERITA POPULER:
• Detik-detik Saat Ali Ngabalin Tak Boleh Ikut Masuk Dampingi Prabowo ke Dalam Istana Merdeka
• Jangan Terlalu Sering, Ini Bahaya Minum Air Es Setelah Makan, Bisa Memicu Radang Tenggorokan
• Disebut Cemen Istri Dandim, Rugaiya Usman Ungkap Romantisnya Sang Suami Wiranto: Mau Berkorban
Tak Gubris Penggoda
MENJADI seorang artis aplikasi live streaming banyak sekali yang menggoda.
Berbagai permintaan ‘aneh’kerap dilakukan para member aplikasi tersebut.
Septiara mengungkapkan para member aplikasi live streaming biasanya adalah pria-pria kesepian.
Mereka yang tak sempat bersosialisasi secara langsung di dunia nyata.
“Sebagian besar membernya laki-laki, mungkin mereka kesepian, butuh teman ngobrol.
Ada yang kerja di kapal, orang kantoran, pekerja bangunan. Pokoknya beragam karakter orang,” katanya.
Dia mengaku, biasanya melakukan pekerjaan tersebut di waktu santai, ketika pekerjaan di rumah telah selesai dikerjakannya, misalnya sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat melakukan live katanya, tidak sedikit dari mereka yang menonton menggodanya, tapi hal tersebut tak dihiraukannya, karena fokusnya adalah memperbanyak relasi dan bisa membuat orang senang.