Meningkatkan Transaksi Uang Elektronik
Bisnis uang elektronik semakin berkembang. Transaksi non cash ini semakin diminati masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja para pemain bisnis
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bisnis uang elektronik semakin berkembang. Transaksi non cash ini semakin diminati masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja para pemain bisnis transaksi pembayaran ini juga gencar menggandeng pemain lain di luar bisnis mereka. Dengan harapan, nilai transaksi menggunakan uang elektronik para pemain ini bisa meningkat.
Misalnya saja dua pemain bisnis ini Dana dan GoPay yang bekerjasama dengan Samsung Electronics Indonesia. Produsen smartphone ini mengeluarkan aplikasi Samsung Pay.
Lewat aplikasi ini, pengguna Samsung bisa menggunakan kedua layanan pembayaran digital ini. Artinya, Samsung Pay bukanlah uang atau dompet elektronik, tapi hanya bertindak sebagai agregator uang elektronik yang memungkinkan pengguna mengakses banyak uang elektronik dalam satu aplikasi. Pengguna bisa melakukan pembayaran dengan metode quick response (QR) code.
• Marketing Sales CTRA Rp 4,8 Triliun, NPF Fintech Ikut Merangkak Naik
Budi Gandasoebrata, Managing Director GoPay turut menyampaikan, GoPay dengan Samsung Pay akan mempermudah dan menyederhanakan pengalaman pengguna dalam bertransaksi di ratusan ribu rekan usaha mereka.
Chief Executive Officer DANA Vincent Iswara, menyampaikan kolaborasi ini bisa meningkatkan kesadaran pengguna Samsung untuk menggunakan uang elektronik terutama Dana. Per Juni 2019, pengguna Dana sudah mencapai 20 juta.
"Samsung Pay ini benar-benar kolaborasi sehingga tidak ada monitisasi. Ini sebagai kemudahan bagi pelanggan Samsung. Ini hanya untuk sistem pembayaran saja," ujar Vincent. Ia juga menyatakan akan terus menggandeng lebih banyak lagi perusahaan lain untuk meningkatkan pembayaran.
Kerjasama dengan perusahaan lain memang bisa meningkatkan transaksi. Hal ini sudah terlihat apa yang dilakukan oleh Ovo, sehingga menurut data Bank Indonesia, perusahaan ini menjadi pemimpin pasar di uang elektronik.
Ovo muncul dengan menggandeng dua perusahaan besar di bidang belanja online Tokopedia dan perusahaan tranportasi online Grab. Ovo resmi menjadi dompet digital kedua perusahaan tersebut.
• PAN soal Twit Hanum Rais: Belum Tentu untuk Wiranto
Nilai Transaksi Kartu GPN Naik 21,39%
Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi kartu debit berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN) terus naik. Sejalan dengan distribusi kartu yang juga terus bertambah.
Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional BI, Rahmat Hernowo mengatakan, volume transaksi interkoneksi antarjaringan (off-us) per September 2019 mencapai 11,2 juta. Angka tersebut meningkat 19,48% secara year on year (yoy) dengan nilai transaksi Rp 5,17 triliun atau tumbuh 21,39% yoy.
"Dengan akselerasi tersebut, pangsa transaksi off-us terhadap total transaksi kartu debit naik dari hanya 10,3% pada Agustus 2019 menjadi 31,5% pada Agustus tahun ini," kata Rahmat kepada KONTAN, Kamis (10/10).
Adapun jumlah kartu GPN yang sudah dicetak hingga Agustus 2019 mencapai 48,3 juta. Sementara jumlah kartu debit GPN yang telah distribusikan mencapai 44,4 juta kartu.
Rahmat bilang, secara umum tidak ada kendala dalam mendorong distribusi kartu GPN. Tingkat akseptasi bank tinggi dan juga penerimaan masyarakat cukup baik. "Kendala utama adalah arrangement debit GPN saat ini belum bisa digunakan di luar negeri.
Lalu kendala bersifat teknis, electronic data capture (EDC) dan mesin cash register perlu diatur sehingga dapat mengenali debit GPN. Proses pengaturan ini perlu teknisi dan waktu karena jumlahnya jutaan," jelas Rahmat.