Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Syarifuddin Minta Jika Tak Mampu Atur Pasar Agar Mundur

"Mereka tadi datang ke rumah, karena sudah tidak bisa berjualan," jelas Syarif. Sehingga ia datang untuk mendengarkan keluhan pedagang tersebut.

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Maickel Karundeng
alpen martinus/tribun manado
Syarifuddin Minta Jika Tak Mampu Atur Pasar Agar Mundur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil ketua DPRD Kotamobagu Syarifuddin Mokodongan kembali sambangi pasar 23 Maret dan bertemu dengan pedagang, Selasa (8/10/2019).

Kali ini ia hanya datang sendiri, karena ada keluhan dari pedagang, khususnya yang masih menghadapi masalah tempat berjualan.

"Mereka tadi datang ke rumah, karena sudah tidak bisa berjualan," jelas Syarif.

Sehingga ia datang untuk mendengarkan keluhan pedagang tersebut, dan berupaya untuk mencari solusi terbaik.

Ia mengatakan, banyak pedagang yang masih belum mau berjualan di dalam, lantaran akses jalan yang terlalu sempit, sehingga banyak pembeli yang malas masuk ke dalam, akibatnya dagangannya sepi pembeli.

"Ya bagaimana mereka mau berjualan di dalam, sementara jalan sempit. Ini butuh penataan kembali, jalan harus dibuka, supaya pembeli mudah masuk di tempat mereka untuk membeli," jelas dia.

Ia mengatakan, pengaturan pasar saat ini sangat semrawut.

"Jangan kerja setengah hati, ini pengaturanya sangat buruk," jelas dia.

Bahkan ia berharap kepada, yang bertanggungjawab terhadap pasar untuk segera mengundurkan diri, jika tidak mampu.

"Kalau tidak ada kemampuan untuk menejerial pasar lebih baik mundur," jelas dia.

Selain itu, ditemui juga ada retribusi yang ditarik melebihi dari yang seharusnya, bahkan ada yang tanpa karcis.

"Pungli harus dilaporkan, bisa ada konsekuensi hukum, pungutan harus ada dasar hukum yaitu harus ada karcis," jelas dia.

Terkait dengan penjualan ikan, sudah diatur untuk tidak jalan di depan, namun pemerintah harus mencarikan solusinya seperti apa.

Ia mengatakan, pedagang punya trik tersendri untuk jualan, termasuk jualan di depan untuk dapat keuntungan yang tidak seberapa.

"Ini harus jadi konsennya kami, dan kami harapkan kepada pedagang untuk tetap taati aturan selama belum ada solusi terbaiknya," jelas dia.

Sebab menurutnya, masalah ini segera dibahas bersama."Saya bukan pengambil keputusan, tapi kita akan bahas bersama masalah ini, untuk dicarikan solusinya," jelas dia.

Ia mengatakan, sejauh ini pedagang mau mendengar bahkan mau diajak untuk berdialog.

Sementara itu, Herman pedagang ikan mengaku, setiap hari mereka membayar Rp 4 ribu, biasa diberikan karcis, namun biasanya tidak.

"Bahkan kalau seperti saya tiga loyang, jadi diminta lebih dari emat ribu rupiah," ujarnya.

Ia berharap, agar pemerintah memberikan tempat untuk berjulan, dan diatur, supaya tidak sepi pembeli. (amg)

BERITA TERPOPULER:

Baca: INFO Gempa Terbaru, Terjadi Senin 7 Oktober 2019, Banyak Warga Panik, Ini Lokasi dan Kekuatannya

Baca: Anak Ketiga Nikita Mirzani Ingin Diadopsi, Respons Mantan Istri Dipo Latief Tak Biasa

Baca: 4 Jenderal TNI AD Ini Punya Pengalaman Tempur Terbaik di Kopassus, Pimpin Misi Berbahaya

Baca: Al Diculik Paman (44) dan 2 Pria Lain, Disetubuhi Paksa Berungkali, Dijadikan ART, Kini Linglung

Baca: Rocky Gerung Ketahuan Tak Lulus 4 Jurusan Perkuliahan, Ruhut: Layu Sebelum Berkembang

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 8 Oktober 2019: Aquarius Beruntung, Pisces Jangan Menyerah

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved