Berita Sejarah
Kisah Bung Karno, Larang Masyarakat Bergaya The Beatles, Sampaikan Dalam Pidato Resmi
Kejadian ini terjadi pada era 1960 an ketika Bung Karno mengunjungi Filipina tahun 1964.
Inilah razia yang paling konyol dalam sejarah Indonesia orang yang terkena razia terpaksa manut saja model kepalanya dibikin kayak kelapa langsung di tengah jalan dan jadi tontonan orang-orang.
BERITA TERPOPULER: Ammar Zoni Drop Usai Makamkan Bayi Kembarnya, Irish Bella Tidak Ikut & Terlihat Biasa: Enggak Nangis
BERITA TERPOPULER: Beredar Informasi Ahok Diangkat Jadi Dewan Pengawas KPK: Musnahkan Kelompok Taliban
BERITA TERPOPULER: TERUNGKAP, Pilot dan Pramugari Punya Tempat Tidur Rahasia di Pesawat, Ruangan Kedap Suara Loh
Polisi disuruh jadi hair stylist dadakan hasil tentu saja kepala anak muda itu jadi pitak tidak karuan dan orang yang menonton tertawa-tawa.
Selain itu belum cukup ternyata razia musik dan rambutnya, masih pula diikuti razia lain yaitu razia celana jengki dan ketat ala The Beatles.
Untuk menentukan beberapa beberapa ketatnya celana, polisi tidak perlu pusing-pusing, cukup pakai botol bir.
Jika botol itu tak bisa lagi masuk ke ujung celana di pergelangan kaki ini artinya celana itu terlalu ketat sebagai hukuman karena itu harus digunting sampai paha.
Senjata polisi cukup botol bir dan gunting. Jadi si korban razia tadi sudah kepalanya pitak, celananya dibikin model kolor pul,a wah mau ikut mode malah jadi salah mode.
Sebetulnya yang jadi masalah bukan musik ngak ngik ngoknya, bukan soal gondrong dan celana jengki, bukan soal "Amerika kita setrika Inggris kita linggis" itulah jargon bBung Karno.
Musik ngak ngik ngok dan gaya anak-anak band itu di mata bung Karno disuntikkan oleh imperialisme kapitalis. Buat para imperialis itu hanya merengsek Indonesia dengan segala cara termasuk melalui budaya dan itu yang jadi kutil dan bikin alergi Soekarno.
Kebetulan saja yang terdengar dilarang The Beatles karena waktu itu band ini sedang digandrungi.
Namun sebetulnya produk kapitalis yang juga ikut dilarang adalah musik barat lainnya plus dansa dansinya termasuk musik Elvis Presley. Untung saja model jambul Elvis tidak ikut ikut dilarang.
Larangan musik tadi membuat putra Bung Karno, Guntur Soekarnoputra yang waktu itu masih remaja jadi mangkel juga.
Padahal Guntur itu hobinya musik sejak kelas 5 SD sudah main gitar dan punya kelompok band.
Ketika SMP, Guntur bentuk band Ria Remaja, sebagai anak muda dia juga ingin mencoba memainkan musik yang sedang trend termasuk The Beatles.
Guntur cerita," kalau ketahuan Bung Karno saya ikut main musik ya dipelototin atau ditegur heh kamu main ngak ngik ngok ya! awas jangan main lagi." Tapi kalau tidak ketahuan itu tetap mainkan musik barat favoritnya.
Penolakan bung Karno termasuk terhadap musik Barat pada tahun 1960 an terekam dalam foto perjalanannya ke Eropa.