Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dahsyat ‘Duet’ Yasti-Tatong di Pilgub, Yopie: Manuver Naikkan Posisi Tawar

Yasti Soepredjo Mokoagow bermanuver. Bupati Bolaang Mongondow ini keluar dari Partai Nasdem. Sikap Yasti ini menimbulkan berbagai spekulasi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Joker Nasdem Mulai Goyah, Yasti Dikabarkan Menyeberang ke PDI Perjuangan 

Yasti yang mencalonkan dan mendukung itu PDIP, sekarang bersama-sama PDIP apa yang perlu diherankan?" ujar Wakil Gubernur Sulut ini sembari mengerutkan kening ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Senin (7/10/2019).

Harusnya orang tak lupa Yasti jadi Bupati Bolmong karena dukungan PDIP. "Yasti jadi bupati siapa yang angkat dan dukung? Pak Gubernur pergi kampanye, saya pergi kampanye, semua pergi kampanye untuk mendukung Ibu Yasti," ungkap mantan Ketua DPRD Sulut ini.

Jadi menurut Steven atas dasar itu, wajar kalau Yasti 'duduk mesra' dengan PDIP. Menurut Steven, chemistry Yasti dan PDIP sudah kelihatan. "Body language dan hatinya sudah kelihatan, PDIP juga senang," kata dia. Itu sudah lebih dari cukup. "Ditanya resmi atau tidak? Dari pada resmi tapi musuhan," ungkap Alumni Universitas Indonesia ini. 

Ikut Arah Angin Berembus

Dr Alfons Kimbal, Pengamat Politik dari Unsrat mengatakan, Yasti Soepredjo hengkang dari Nasdem merupakan manuver ikut arah angin ke mana berembus . Angin berhembus ke PDIP. Apalagi belakangan, panas dingin hubungan Ketum PDIP Megawati Soerkarnoputri dan Ketum Nasdem Surya Paloh.

Pertanyaannya kenapa pindah? Karena kepentingan. Track record Yasti, dulu di PAN, dekat dengan PDIP hingga diusung jadi bupati kemudian berlabuh ke Nasdem. Belakangan kabarnya mau pindah ke PDIP.

Pindah ke PDIP bukan tanpa tantangan, wajar kemudian ada di internal PDIP muncul gerakan penolakan, tapi jika ada kepentingan lebih besar, maka mengapa tidak Yasti masuk PDIP.

Peluang terbuka, Yasti itu Bupati Bolmong. Dukungannya akan memberi kekuatan parpol, lebih khusus untuk menghasapi Pilkada Serentak 2020.
Gabung ke PDIP, Yasti menawarkan, modalitas dan sumber daya yang dibutuhkan parpol manapun. Apalagi Bolmong induk jadi kiblat politik di Bolmong Raya.

Sama seperti kiblat politik Minahasa Raya di Minahasa. Yasti pun sudah duluan membangun poros kekuatan di Bolmong Raya, menyerukan satu figur Bumi Totabuan diusung ke Pilgub.

Olly yang diplot jadi menteri di kabinet baru Jokowi, maka posisi tawar figur Bolmong Raya akan naik di kancah Pilgub 2020. Ini dimanfaatkan Yasti. Jika Olly absen di pilgub, PDIP tetap harus mempertimbangkan apa konsekuensi mengusung sesama kader PDIP.

Konteks identitas etnis akan menguat, Bolmong Raya satu di antaranya selain tentu etnis Nusa Utara. Etnis ini akan membuat pemilih jadi melankolis, apalagi pemilih di Bolmong Raya. Bolmong Raya akan menunjukkan 'taringnya' di Pilgub 2020, ini yang sementara dibangun Yasti. (ryo/art/amg)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved