Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kilas Balik

Kisah Hendropriyono dalam Operasi Sandi Yudha Kopassus, Pertempuran Jarak Dekat Satu Lawan Satu

Perjalanan sosok Abdullah Mahmud Hendropriyono sebagai serdadu tak lepas dari pengalamannya bertahun-tahun di lapangan.

Editor: Aldi Ponge
Tribun Jabar - Tribunnews.com
Kolase-foto-am-hendropriyono 

Raih simpati lawan

Tugas pasukan Sandi Yudha ini dalam perang konvensional tak terikat hukum internasional dan hukum humaniter perang.

Fokus penugasan dengan mengambil hati lawan.

Opsi pertempuran dan tindakan keras hanya pilihan terakhir.

Hendropriyono memimpin suatu unit berisi delapan orang yang bergerak dalam jumlah kecil.

Mereka saat itu berupaya mendekat ke arah gubuk Hassan, seorang komandan PGRS.

Peristiwa itu berlangsung semalaman dan senyap.

Salah satu pasukan Sandi Yudha harus membunuh penjaga gubuk yang memegang senjata api dengan sangkur.

Setelah berhasil mendekat, Hendropriyono meminta Hassan menyerah.

Namun Hassan pun melawan.

Pertempuran jarak dekat satu lawan satu pun terjadi.

Hendropriyono berhasil menaklukkan Hassan, dalam pertempuran jarak dekat, meski paha dan jarinya sempat luka karena serangan sangkur Hassan.

Hendropriyono dan pasukannya juga berusaha sebisa mungkin membujuk hati musuh agar bersimpati ke Indonesia.

Hasilnya, sebuah peristiwa yang mengharukan terjadi pada 2005. Wong Kee Chok yang pernah menjadi komandan PGRS dan Hendropriyono bertemu.

Keduanya pun saling berpelukan, menangis, dan menanyakan kabar masing-masing.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved