Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Travel

Seorang Mantan Pramugari Ungkap Fakta Mengejutkan Saat Bekerja di Pesawat, Tak Selalu Hidup Enak

Hal mengejutkan justru datang dari seorang mantan pramugari yang mengungkapkan fakta sebenarnya bekerja di pesawat.

(paddleyourownkanoo.com)
Ilustrasi penampilan pramugari. 

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

"Bagaimanapun terbang itu melelahkan. Melelahkan adalah deskripsi yang lebih pas untuk bekerja sebagai pramugari dan kelelahan itu merupakan hal yang biasa," imbuh Marton.

Marton juga mengungkapkan tentang 'fakta medis' yang diceritakan oleh seorang rekannya.

Rekannya tersebut menceritakan bahwa seorang pramugari yang meninggal di usia 40 tahun memiliki kondisi organ layaknya wanita berusia dua kalinya.

"Seorang pramugari yang meninggal dunia di usia 40 tahun memiliki kondisi organ menyerupai seorang wanita berusia dua kalinya,"kenang Marton.

Marton menjelaskan sangat mudah bagi pramugari yang bekerja di pesawat bisa mengalami penurunan kesehatan.

Sistem pendingin udara di kabin yang penuh bakteri, udara yang tidak terjamin kebersihannya membuat pramugari memiliki kesehatan yang buruk.

"Mudah dipercaya, karena terbang dapat merusak kesehatan pramugari. Sistem pendingin udara kabin penuh dengan bakteri, dan udara daur ulang menjadi penyebab rasa kantuk di antara awak kabin yang tengah bekerja," kata Marton.

Baca: Reynoldi Tunjukkan Sepeda Motor Hasil Modifikasi di Manado Auto Contest 2019, Diberi Nama CF150

Baca: Reinhard Tololiu Jadi Kabag Tata Usaha Kejati Sulut, Jaksa Agung Mutasi 194 Pejabat Kejaksaan

Baca: Pemprov Kucur Rp 350 Juta Bantuan Gereja, Wagub Beber Konsep Nilai Instrinsik

Marton menambahkan, "Pramugari memiliki risiko 50 persen lebih tinggi tertular salah satu dari beberapa jenis kanker dan sistem peredaran darah yang kacau."

Bukan hanya dampak kesehatan fisik yang buruk, kesehatan mental yang menurun juga dialami pramugari selama bekerja di pesawat.

"Pramugari mungkin berakhir dengan kesehatan mental yang menurun setelah menghabiskan waktu kerja selama 10 atau 12 jam per hari," kata Marton.

Penurunan kesehatan mental ini disebabkan dengan kondisi mental yang harus tetap positif dan baik meski sebenarnya sedang tidak baik.

Di mana seorang pramugari harus tetap melayani para penumpang dengan senyuman meski dirinya sendiri sedang sedih atau dalam kondisi emosi yang kurang baik.

Marton menambahkan, "Mungkin sebagian orang menilai jika pekerjaan sebagai pramugari sangat mudah yakni melayani penumpang saja.

Namun secara pribadi pramugari bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan sekitar lima puluh orang dalam setiap penerbangan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved