Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PROFIL Puan Maharani, Putuskan Jadi IRT Setelah Menikah Hingga Jabat Ketua DPR RI Perempuan Pertama

Puan Maharani, mencatatkan sejarah setelah 74 tahun Indonesia merdeka, ketua DPR RI Periode 2019-2024 baru dijabat perempuan

Editor: Finneke Wolajan
ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Ketua DPR periode 2019-2024 Puan Maharani (kanan) mengacungkan palu disaksikan Wakil Ketua M Aziz Syamsuddin (kiri), Sufmi Dasco Ahmad (kedua kiri), Rahmad Gobel (ketiga kiri), dan Muhaimin Iskandar (keempat kiri) usai pelantikan dalam Rapat Paripurna ke-2 Masa Persidangan I Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). 

2. Jadi Ibu Rumah Tangga

Kehidupan rumah tangga Puan sangat tertutup.

Hingga kini tidak diketahui pasti kapan cucu Soekarno itu menikah dengan konglomerat Hapsoro Sukmonohadi.

Meski demikian, saat lulus kuliah, nama Puan Maharani tenggelam.

Ternyata ia memutuskan untuk menjadi Ibu rumah tangga.

Keputusannya itu ia ambil karena ingin fokus mengurus kedua anaknya Diah P.O.P Hapsari dan Praba D.C.K Soma

“Setelah lulus kuliah seperti kalian ini, idealisme saya cuma saya itu mau jadi istri dan punya anak-anak. Jadi ibunya anak-anak. Jadi waktu ditanya sama orang tua saya, mau jadi apa? Ya udah lah kerja yang ngga full time. Saya mau urus anak-anak dulu. Seperti orang pada umumnya, abis kuliah saya menikah," kata Puan Maharani seperti dikutip Tribunnews.com

3. Mulai terjun ke Partai Politik

Akhirnya di awal tahun 2000an, Puan mulai terjun ke organisasi politik.

Puan langsung dinobatkan menjadi Ketua Bidang Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat DPP PDIP periode 2005-2010.

Saat itulah karir Puan di politik berjalan mulus. Ia mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif di Pemilu 2009.

4. Anggota DPR RI

Pertama kali nyalon, Puan langsung mendapatkan suara terbanyak kedua di tingkat nasional yaitu 242.504 suara.

Ia mencalonkan diri di kandang banteng PDIP yakni Daerah Pemilihan Jawa Tengah.

Di DPR, putri bungsu Megawati Soekarnoputri itu ditempatkan di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen).

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved