Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Puan Maharani Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPR RI, Ini Profil Lengkapnya

Ketua DPR Periode 2019-2014 resmi dijabat Puan Maharani. Pelantikan Politisi PDIP ini berlangsung, Selasa (1/10/2019) malam

Editor: David_Kusuma
Tribunnews/Herudin
Puan Maharani 

Puan Maharani Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPR RI, Ini Profil Lengkapnya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua DPR Periode 2019-2014 resmi dijabat Puan Maharani.

Pelantikan Politisi PDIP ini berlangsung, Selasa (1/10/2019) malam.

Puan mengatakan, dirinya akan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR.

"Yang pasti nantinya ini akan pecah telur baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun ketua DPR," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Puan berharap, perjalanan karir politiknya dapat menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia bahwa politik itu bukan sesuatu hal yang tabu.

Puan mengatakan, politik memiliki dinamika yang terus berkembang dengan dinamis dan dapat menghasilkan perempuan-perempuan yang membawa manfaat bagi Indonesia.

POPULER

> Kisah Cinta Ibrahim Assegaf dan Najwa Shihab, Sampai Diancam Quraish Shihab: Kamu harus Lulus Dulu

> Kapolri Lantik Tiga Kapolda: Alasan Paulus Waterpauw Balik ke Papua

> Sosok Letjen Sarwo Edhie Wibowo, Sang Penumpas PKI Dekat dengan Ahmad Yani, Mertua SBY

"Politik itu dinamikanya berkembang, dinamikanya sangat dinamis namun ternyata bisa juga menghasilkan perempuan perempuan yang nantinya bisa membawa manfaat bagi Indonesia," ujarnya.

Berikut profil dan perjalanan karier Puan Maharani yang dirangkum Tribun.

Puan Maharani Nakshatra Kusyala atau yang lebih sering disapa Puan Maharani merupakan politikus perempuan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).

Puan Maharani lahir di Jakarta pada 6 September 1973.

Puan Maharani adalah anak dari pasangan Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas.

Megawati Soekarnoputri sendiri merupakan Presiden Indonesia kelima sekaligus putri dari presiden pertama, Ir Soekerno.

Puan Maharani menikah dengan seorang pengusaha ternama, Hapsoro Sukmonohadi atau akrab dengan nama Happy Hapsoro.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO

Dari pernikahan itu, Puan Maharani dan Happy Hapsoro dikaruniai dua orang anak, Praba Diwangkara Caraka Putra Soma dan Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari.

Riwayat Pendidikan

Puan Maharani mengenyam pendidikan pertamanya di SD Perguruan Cikini.

Puan Maharani lulus dari SD Perguruan Cikini ketika usianya 12 tahun pada 1985.

Lulus dari SD, Puan Maharani kemudian melanjutkan ke SMP Perguruan Cikini dan SMA Perguruan Cikini.

Setelah lulus dari SMA pada 1991, Puan Maharani kemudian melanjutkan ke Universitas Indonesia (UI) mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi Massa, FISIP.

Puan Maharani berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya pada 1997.

KABAR ARTIS

> Potret Pesona Ashanty Pakai Dress Transparan Bertabur Emblishment, Curi Perhatian!

> Vanessa Angel Dapat Ceramah Online Karena Pakai Bikini, Balas Komentar Warganet Dengan Pesan Menohok

> Syahrini Asyik Maju-Mundur di Tokyo, Celana Ketatnya Jadi Sorotan!

Riwayat Karier

Lahir di tengah keluarga politik mendorong Puan Maharani untuk terjun ke dunia politik.

Ibunya, Megawati Soekarnoputri adalah presiden keliam RI sekaligus Ketua Umum PDIP, sementara sang ayah, Taufiq Kiemas adalah Ketua MPR ke-12.

Sejak kecil, Puan Maharani tidak pernah lepas dari suasana politik.

Simbol negara, lambang dan bendera partai adalah pemandangan sehari-hari bagi Puan Maharani.

Secara resmi Puan Maharani terjun ke dunia politik pada usia 33 tahun.

Meski begitu, sejak masih SD, SMP, SMA, atau kuliah Puan Maharani sudah terbiasa menyaksikan kerasnya dunia perpolitikan yang tengah dihadapi keluarganya.

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Tidak hanya menyaksikan, Puan Maharani juga ikut berkeliling dan mendampingi Megawati saat melawan kekuasaan Soeharto.

Pendidikan politiknya terus diasah ketika ia bergabung dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di bidang luar negeri sebelum akhirnya bergabung dengan partai ibunya di PDIP.

Setelah pendidikan politiknya dirasa cukup, Puan Maharani kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI unuk Dapil Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali pada Pemilu Legislatif 2009.

Hasilnya, Puan Maharani memperoleh suara terbanyak dan lolos ke Senayan untuk masa periode 2009 – 2014.

Tidak hanya itu, Puan Maharani juga didaulat menjadi Ketua Fraksi PDIP menggantikan Tjahjo Kumolo yang sudah menjabat selama Sembilan tahun.

Selanjutnya, Puan Maharani kembali terpilih dalam Pemilihan Legislatif periode selanjutnya.

Kemampuan di bidang politik yang sudah dinilai matang kemudian membuat Puan Maharani ditunjuk sebagai Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPP PDIP.

PILIHAN EDITOR

> Soe Hok Gie, Tentang 80 Ribu Tapol PKI: Kita Tidaklah Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda

> Kenapa Mobil Listrik Deddy Corbuzier Kebal Aturan Ganjil Genap di Jakarta?

> Proses Evakuasi Jenazah 6 Jenderal &1 Letnan Korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Ini Kesaksian KKO AL

Pada Pemilu 2014, Puan Maharani ditunjuk sebagai panglima perang PDIP, hasilnya PDIP berhasil memenangi Pemilu 2014 dengan perolehan suara terbanyak.

Kariernya kemudian berlanjut ketika presiden terpilih pada Pemilu 2014, Joko Widodo menunjuknya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Puan Maharani menjadi Menko termuda pada usia 41 tahun sekaligus menjadi orang pertama yang mengisi kementerian baru itu.

Kontroversi

Ketika menjabat sebagai Menko PMK, Puan Maharani sempat menjadi perbincangan publik karena rencananya untuk mendatangkan guru dari luar negeri.

Hal ini dianggap oleh publik bahwa Puan Maharani hendak mengimpor guru asing.

Hal tersebut kemudian ditanggapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.

Muhadjir Effendy mengatakan bahwa maksud Puan Maharani bukanlah mengimpor guru asing, melainkan mendatangkan guru dari luar negeri untuk melatih guru-guru maupun instruktur yang ada di dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ketika ditemui usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ketika ditemui usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (20/3/2018). (KOMPAS.com/ MOH NADLIR)

Menurutnya, hal itu bertujuan untuk meningkatkan kemahiran instruktur atau guru Indonesia, hal itu dinilai lebih efisien daripada harus mengirim guru atau instruktur Indonesia ke luar negeri.

Muhadjir Effendy juga membantah kabar bahwa Puan Maharani hendak mengimpor guru, melainkan mengundang guru atau instruktur luar negeri untuk program Training of Trainers.

Puan Maharani juga sempat menjadi sorotan publik karena pernyataannya yang meminta agar rakyat miskin diet dan melarang mereka banyak makan.

Penghargaan

Bintang Bhayangkara Utama, Polri (2018)

Eminent Women of the Year 2019, Majalah Her Times (2019)

E-Transparency Award 2014, Paramadina Public Policy Institute (2014)

LIKE FACEBOOK TRIBUN MANADO

SULUT UNITED

> Sulut United Store Dibuka, Jual Jersey hingga Topi, Berikut Daftar Harganya

> Berhasil Kalahkan Persis, Sulut United Naik ke Peringkat 9 Klasemen, Harapan Jauhi Zona Degradasi

> Gol Gusti Sandria Bawa Sulut United Raih Kemenangan Penting Atas Persis Solo

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Puan Maharani, Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPR

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved