Kelompok Kriminal Bersenjata
KKB Nyatakan Siap Perang dengan TNI-Polri, Fakta Kontak Senjata di Papua: Warga Diminta Waspada
Setelah menewaskan 3 warga sipil dalam 2 kejadian, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan pembakaran di Kampung Kimak.
Seluruh personel TNI masih terus bersiaga untuk mengamankan masyarakat.
Baca: Ini Penjelasannya secara Medis, Mengapa Ada Orang yang Sakit Tiba-tiba Tampak Sehat Menjelang Ajal?
Baca: Kisah Pilu Wanita yang Viral, Curhat Saat Jaga Jodoh orang Selama 12 Tahun: Terima Kasih Perampas!
4. Istri Tak tahu suami ditembak KKB
Eni Safitri (28), tidak menyangka bila suara tembakan yang didengarnya telah merenggut nyawa suaminya Caharuddin (25).
Diakuinya, ia sempat mendengar suara tembakan, namun dikiranya bunyi tembakan biasa yang sering didengarnya di Ilaga, Kabupaten Puncak.
"Saya kira itu bunyi biasa. Saat waktu itu sedang tidurkan anak saya dalam kamar," kata Eni ditemui di Kamar Jenazah RSUD Mimika, Minggu (29/9/2019).
Saat peristiwa tragis terjadi pada Sabtu (28/9/2019), Eni sedang menidurkan anaknya Avia Salima yang baru berusia 1,8 tahun.
Dia sempat mendengar suara tembakan, namun dikiranya bunyi tembakan biasa yang sering didengarnya di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Eni sendiri baru mendiami Ilaga selama 8 bulan.
Sedangkan suaminya Caharuddin sudah sekitar 4 tahun menjaga Kios Onyong, di dekat Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga.
"Saya kira itu bunyi biasa. Saat waktu itu sedang tidurkan anak saya dalam kamar," kata Eni ditemui di Kamar Jenazah RSUD Mimika, Minggu (29/9/2019).
Eni kemudian keluar dari dalam kamar.
Dia sempat menanyakan suaminya di mana, namun warga yang berada dekat kios hanya terdiam.
Eni pun terkejut, saat melihat di bawah meja kasir dalam kios suaminya sudah tergeletak dengan bersimbah darah.
Eni mengaku, setelah mendengar cerita para saksi, kedua terduga pelaku yang menembak mati suaminya itu sudah pernah berbelanja di kios sebelumnya.
"Orang itu biasa datang belanja. Tapi saya tidak sempat lihat karena waktu saya keluar mereka sudah pergi," katanya.