Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Man United vs Arsenal: Jangan Pecat Ole!

Nasib Ole Gunnar Solskajer sebagai pelatih Manchester United (MU) di ujung tanduk. Sudah delapan laga dilakoni klub berjulukan ’

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas.com
Ole Gunnar Solskajer 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib Ole Gunnar Solskajer sebagai pelatih Manchester United (MU) di ujung tanduk. Sudah delapan laga dilakoni klub berjulukan ’Setan Merah’ itu di semua ajang musim ini. Namun, hasilnya jauh dari memuaskan.

Tiga kali menang, tiga kali imbang (termasuk saat melawan Rochdale), dan dua kali menelan kekalahan. Di klasemen Liga Inggris, Marcus Rashford dkk terpuruk di peringkat ke-11. Dari enam laga, mereka baru mengumpulkan delapan poin.

Baca: Polisi Tangkap Enam Orang Terkait Rencana Rusuh Aksi Mujahid 212

Masa depan Solskjaer pun mulai dispekulasikan. Pekan lalu saat MU takluk di kandang West Ham, jagat media sosial ramai meminta pelatih asal Norwegia itu angkat kaki dari Old Trafford. Beberapa manajer seperti Massimilano Allegri dan Laurent Blanc disebut ada dalam daftar kandidat pengganti juru taktik asal Norwegia itu. ”Hasil MU karena mereka jatuh bebas dan tidak punya rencana cadangan. Bencana. Sekarang mereka ingin #OleOut,” tulis akun @youneshh.

Keraguan akan kemampuan Solskjaer sebenarnya sudah muncul sejak akhir musim lalu, saat Ia gagal mengantarkan MU meraih tiket Liga Champions karena hanya finis di posisi ke-6. Solskjaer pun sadar dengan kondisi sulit yang dialaminya itu. ”Saya tak pernah bilang musim ini bakalan mudah. Ada momen naik-turun, juga di atas atau di bawah,” katanya di Sky Sports.

Untungnya, meski posisi sang pelatih terancam, skuat MU masih percaya dengan Solskjaer. Penjaga gawang David De Gea mengatakan, Ia dan rekan-rekannya siap berjuang sampai mati untuk sang manajer.

Baca: Cap Tikus Rasa Kopi Tembus Pasar Global

”(Solskjaer) adalah bagian dari keluarga kami. Dia ada di sini selama bertahun-tahun sebagai pemain,” katanya kepada The Mirror. ”Dia tahu kondisi klub dengan baik, dan yang terpenting seluruh tim berada di belakangnya. Kami akan berjuang sampai mati untuknya. Dia adalah pelatih yang hebat dan kami akan terus bersamanya,” kata pemain 28 tahun itu.

Mantan bek MU, Paul Parker juga menyatakan bahwa pemecatan Solskjaer bukanlah solusi yang dapat memperbaiki kondisi klub di masa depan. ”Tidak masuk akal bila MU sampai memecat seorang manajer.

Saya berpendapat bahwa mereka tidak bisa memecat dia (Solskjaer) saat ini, karena ada begitu banyak masalah yang terjadi. Benar mereka kini berada di peringkat yang buruk. Hanya saja memecat Ole justru memunculkan masalah baru,” katanya.

Menurut Parker, masalah yang dihadapi MU sekarang bukan pada Solskjaer, tapi karena sikap egois para pemain. Mereka hanya memikirkan diri sendiri dan tidak mendahulukan kepentingan tim. Masalah ini mirip dengan yang dialami Sir Alex Ferguson di awal-awal ia menangani MU.

Kala itu Fergie bukan hanya dihadapkan pada prestasi yang terpuruk, tetapi pemain-pemain senior yang tidak peduli dengan kondisi fisik mereka. Bryan Robson, Paul McGrath, Norman Whiteside lebih banyak minum-minum di bar daripada berlatih di lapangan.

Secara perlahan Fergie kemudian melakukan revolusi dengan mendatangkan pemain-pemain baru, hingga akhirnya ia bisa membawa MU menjadi juara Premier League tahun 1993.

Kini tantangan Solskjaer adalah sejauh mana ia berani melakukan revolusi seperti dulu dilakukan oleh sang guru. Ia harus berani memfokuskan diri kepada pemain muda jebolan akademi MU daripada pemain senior yang terlalu egois dan tidak konsisten penampilannya.

Live On

Mola TV

Selasa (1/10) Pukul 02:00 WIB/03:00 WITA

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved