NEWS
Setelah Mahasiswa dan Pelajar, Giliran Emak-Emak Yang Menggelar Aksi Unjuk Rasa, Ini Tuntutannya
Tak hanya mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa belakangan ini. Pelajar pun tampak ikut menyuarakan aspirasinya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak hanya mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa belakangan ini. Pelajar pun tampak ikut menyuarakan aspirasinya.
Aksi unjuk rasa rupanya belakangan sering kita dengar terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Semuanya untuk menyuarakan apa yang menjadi aspirasi.
Yang terbaru, emak-emak juga ikut melaksanakan aksi unjuk rasa.
Unjuk rasa ini terjadi di Jakarta.
Para emak-emak menggelar aksi di Polda Metro Jaya tuntut Mahasiswa dan Pelajar dibebaskan.
Sejumlah emak-emak Indonesia gelar aksi demo di depan Kantor Polda Metro Jaya, Minggu (29/9/2019).
Adapun mereka tergabung dalam kelompok emak-emak pendukung aksi pelajar dan mahasiswa tanggal 23-25 September 2019 lalu.
Baca: TERBARU Gempa Ambon, 30 Orang Meninggal Dunia dan Lebih Dari 100 Orang Menderita Luka-Luka
Baca: Kapolda Angkat Mahasiswa Jadi Anak, Irjen Mas Guntur: Sampai Saya Meninggal dan Sampai Dia Meninggal
Baca: Pria Yang Masih Menggunakan Headset di Telinga Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel
Facebook Tribun Manado :
Pantauan Kompas.com pukul 12.20 WIB tampak para demonstran yang didominasi emak-emak ini tampak membawa poster-poster yang berisi pesan kepada polisi maupun pemerintah untuk membebaskan mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan di kantor polisi.
Mereka aksi dengan mengenakan daster yang merupakan ciri khas emak-emak.
Emak-emak ini tampak membawa poster "Bunda Mendukungmu Anakku, Tembak Mati Para Koruptor Bukan Mahasiswa". Ada pula yang membawa poster "Uripkuwis Sengsoro Anakku Ojo Di Sio-sio".
Koordinator Aksi, Wiwin Warsiating menuntut pemerintah maupun polri membebaskan mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan.
Sebab, menurut dia, hingga kini masih ada sejumlah mahasiswa dan pelajar yang ditahan di Polda Metro Jaya.
"Masih ada yang ditahan di polda, kami minta segera membebaskan semua denonstran mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan," ujar Wiwin di Polda Metro Jaya, Minggu (29/9/2019).
Pihaknya mengecam pendekatan represif aparat polisi kepada mahasiswa dan pelajar saat penyampaian pendapat di Gedung DPR RI beberapa waktu lalu.
Baca: Sejarah Mobil Ambulans, Awalnya untuk Mengangkut Tentara Terluka di Medan Perang
Baca: Alasan Uya Kuya Koleksi Sepatu Mahal: Siapa Bilang Gua Hambur-hamburin Uang
Baca: Kecelakaan Maut di Desa Munte, Pontoh: Ada Satu Saksi Tapi Penyebabnya Masih Diselidiki
Instagram Tribun Manado :
Para emak-emak itu juga meminta pemerintah maupun polisi untuk menghentikan tindakan intimidasi dan kriminalisasi terhadap para demonstran.