Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Kisah Seorang Anak yang Tewas Ditangan Pembunuh Bayaran Suruhan Ibunya, Dipicu Masalah LGBT

Carudin pria berusia 32 tewas ditangan pembunuh bayaran suruhan ibu kandungnya.

(Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)
Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki saat melakukan konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Pria LGBT yang Tewas Ditangan Pembunuh Bayaran Suruhan Ibunya, Korban Ternyata Punya 4 Istri.

Carudin pria berusia 32 tewas ditangan pembunuh bayaran suruhan ibu kandungnya.

Korban Carudin dibunuh di kawasan Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.

Namun, jasad korban Carudin ditemukan oleh warga sekitar pada Rabu (25/9/2019) sore lalu dengan kondisi wajah sudah sulit dikenali.

Rupanya, korban dibunuh oleh 5 orang pembunuh bayaran suruhan ibu kandungnya sendiri yakni berinisial DRH.

Hal ini diungkap Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki dalam konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019) dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Cirebon.

Lima pembunuh bayaran yang disewa sang ibu yakni WRSN (55), WRD (27), PJ (17), BJ (16), dan IG (30).

Baca: Beberkan Fakta Sebenarnya Hasil Visum 7 Jenderal Korban G30S, dr Lim Dimarahi Anak Jenderal

Baca: Suntik Anak Gadisnya Berkali-kali hingga Trauma, Seorang Ayah juga Ancam Membunuh jika Melawan

Baca: Presiden Jokowi Akan Tunjuk Plt Menteri Yasonna dan Puan Pasca Pengunduran Diri Mereka

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Polisi pun saat ini sudah mengamankan ibu kandung korban yakni DRH dan sejumlah pembunuh bayarannya.

Pembunuhan ini dilatarbelakangi kekesalan sang ibu setelah tahu bawa putra semata wayangnya memiliki orientasi seksual menyimpang yakni LGBT.

Padahal, korban sudah mempunyai 4 orang istri dan 2 orang anak.

Awalnya, istri ketiga Carudin mengadu pada mertuanya terkait tingkah sang suami yang semakin menjadi.

Menantunya menyampaikan kepada SRH bahwa Carudin menyukai sesama jenis alias LGBT.

Oleh sebab itu, istri ketiga Carudin itu berniat untuk menceraikan korban.

Saat itu DRH tidak langsung mempercayai pengakuan istri ketiga Carudin.

"Baru ketahuan beberapa tahun terakhir, istrinya yang ketiga bicara langsung ke saya," kata DRH saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019).

Baca: Mengapa Pria Rela Keluarkan Uang Banyak untuk Wanita Malam? Mantan PSK Ungkap Fakta Mengejutkan

Baca: Benny Wenda Kini Tidak Diijinkan Lagi Masuk Ruang Sidang PBB, Terbentur Aturan Terbaru

Baca: Yasonna Laoly Mengundurkan Diri dari Jabatan Menteri Hukum dan HAM, ‎Istana Membenarkan

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Akhirnya, Carudin mengaku sebagai LGBT pada sang ibu ketika ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu.

"Mah, saya itu tidak bisa suka sama perempuan. Saya pengennya suka sama sesama jenis," ucap DRH menirukan pengakuan korban.

DRH awalnya tak menyangka lantaran anaknya sudah mempunyai 4 istri dan 2 orang anak.

Namun, setelah mendengar pengakuan anaknya DRH pun naik pitam.

DRH tak setuju dengan orientasi seksual korban.

Sejak saat itulah, ulah Carudin semakin menjadi.

Bahkan, Ia menguras harta sang ibu untuk memenuhi gaya hidup glamornya.

Sawah yang harganya Rp 100 juta pun dijual Carudin.

Selain menjual sawah, Carudin juga kerap meminta uang kepada ibu.

Ia juga menagih harta warisan tanah kepada DRH.

Bila keinginannya tidak terpenuhi, Carudin akan menyiksa DRH.

Bahkan, ancaman membunuh juga dilontarkannya.

"Saya juga sering dipukulin. Pernah sampai kepikiran ingin melaporkan anak ke polisi. Tapi tidak tega namanya juga ibu dan anak," ujarnya.

Jumlah harta yang dikuras Carudin tidak dijabarkan secara detail oleh DRH.

Namun dia mengakui uang tabungan beserta aset kekayaan sudah hampir ludes.

Harta tersebut digunakan Carudin untuk hidup glamor dan berfoya-foya untuk memenuhi nafsunya.

Carudin juga merupakan pecandu narkoba.

Karena tak tahan, DRH sempat ingin melaporkan anaknya itu ke polisi, namun ia merasa tak tega melihat anak semat wayangnya mendekam dipenjara.

Baca: Bingung Cari Cara Atasi Kecemasan dan Stres, Makanan dan Minuman Ini Bisa jadi Solusinya

Baca: 7 Hal Ini Dapat Mantapkan Hatimu, Apakah Doi Benar Layak Untuk Bersamamu?

Baca: 9 Orang Meninggal Dunia dan 350 KK Mengungsi, Data Sementara Korban Gempa Ambon

DRH malah memilih untuk melenyapkan nyawa sang anak dengan menyewa 5 pembunuh bayaran.

Carudin dibunuh secara sadis dengan cara dibacok dan dipukul menggunakan batu besar pada Senin (26/8/2019) dikawasan Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Indramayu.

Ia mengalami luka pada bagian kepala belakang.

Namun, mayat Carudin ditemukan sehingga kejahatan DRH terungkap.

Pelaku pembunuhan ditangkap di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.

Tiga pembunuh bayaran saat ini masih buron.

"Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan dan pengerjakan terhadap ketiga pelaku ini, yakni PJ (17), BJ (16), dan IG (30)," ujar Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki.

Atas perbuatannya itu, para tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 365 ayat (4) Jo 55 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan.

Dengan ancaman hukuman, yakni pidana mati atau pidana penjaran seumur hidup atau paling lama penjara 20 tahun.

"Kita harapkan pelaku yang lain yang belum tertangkap bisa segera diamankan," ujar dia.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Sabtu 28 September 2019: Malam Ini Hujan di Wilayah Berikut

Baca: Conor McGregor Hadir di Arena Pertarungan MMA, Bajunya Tertangkap Kamera Berlumuran Darah?

Baca: Sulut United Vs Persis Solo di Liga 2 Wilayah Timur, Tuan Rumah Tahan Imbang 0-0 pada Babak I

SUBSCIBE YOUTUBE CHANNEL TRIBUN MANADO OFFICIAL

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved