Gempa Ambon
9 Orang Meninggal Dunia dan 350 KK Mengungsi, Data Sementara Korban Gempa Ambon
Pemerintah Kota Ambon sendiri memiliki standar untuk menentukan kategori pengungsi yakni mereka yang terdampak langsung dengan gempa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berdasarkan data terbaru, rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa sebanyak 374 unit, baik kerusakan ringan, sedang, dan berat.
Gempa di Ambon bermagnitudo 6,8. Hal itu berdampak pada rusaknya rumah warga dan jatuhnya korban.
Sedangkan warga Ambon yang meninggal dunia akibat gempa berjumlah sembilan orang.
"Yang pertama catatan yang masuk di kita ini kurang lebih 9 orang meninggal dunia.
Rumah yang rusak itu ada 173 ringan, 127 rusak sedang dan 74 rusak berat," kata Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru didampingi Kepala BPBD Kota Ambon saat menggelar konferensi pers di Kantor Wali Kota Ambon, Sabtu (28/9/2019).
Adapun, pengungsi yang telah terverifikasi berjumlah 350 kepala keluarga.
Pemerintah Kota Ambon sendiri memiliki standar untuk menentukan kategori pengungsi yakni mereka yang terdampak langsung dengan gempa.
Baca: Beberkan Fakta Sebenarnya Hasil Visum 7 Jenderal Korban G30S, dr Lim Dimarahi Anak Jenderal
Baca: Suntik Anak Gadisnya Berkali-kali hingga Trauma, Seorang Ayah juga Ancam Membunuh jika Melawan
Baca: Presiden Jokowi Akan Tunjuk Plt Menteri Yasonna dan Puan Pasca Pengunduran Diri Mereka
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Menurut Gustav, puluhan ribu warga yang setiap malam ikut mengungsi ke sejumlah lokasi tinggi di Kota Ambon tidak termasuk dalam kategori pengungsi karena rumah-rumahnya tidak rusak akibat gempa.
"Kalau yang disebut pengungsi itu mereka yang terkena dampak langsung mereka sudah tidak bisa lagi tinggal di rumah mereka karena rumahnya rusak, itu kita kategorikan sebagai pengungsi tapi sebagai besar ini bukan pengungsi tapi mengungsi karena takut tinggal di rumahnya terutama yang tinggal di pinggir pantai, mereka ini siang tinggal di rumah dan malam lari ke ketinggian," ungkapnya.
Dari lima kecamatan di Kota Ambon, yang terdampak gempa paling terparah adalah Kecamatan Teluk Ambon.
Menurutnya data terkait dampak gempa itu diperoleh langsung dari kepala desa, lurah dan raja yang ada di setiap desa dan negeri di Ambon.
"Yang pertama saya ingin sampaikan bahwa data yang saya sampaikan hari ini masih bersifat sementara ya bisa saja berkembang, ya kalau berkembang, sekian persenlah karena sudah finalisasi.
Data ini yang kita terima dari kades, raja dan lurah, nanti baru diverifikasi pada hari senin mendatang oleh posko bencana," ungkapnya.
Baca: Mengapa Pria Rela Keluarkan Uang Banyak untuk Wanita Malam? Mantan PSK Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca: Benny Wenda Kini Tidak Diijinkan Lagi Masuk Ruang Sidang PBB, Terbentur Aturan Terbaru
Baca: Yasonna Laoly Mengundurkan Diri dari Jabatan Menteri Hukum dan HAM, Istana Membenarkan
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Menurut Gustav, saat ini penanganan pengungsi korban gempa terus dilakukan baik dengan memberikan makanan siap saji maupun tenda pengungsi.
"Soal tenda kita bantu dari badan bencana, ada juga dibantu dari TNI kita bantu tenda gulung sesuai dengan kebutuhan berapa kepala keluarga, berapa jumlah jiwanya kita bantu.
Kita juga salurkan makanan siap saji," ungkapnya.
Sebelumnya, gempa 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 08.46 Wit.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Sabtu 28 September 2019: Malam Ini Hujan di Wilayah Berikut
Baca: Conor McGregor Hadir di Arena Pertarungan MMA, Bajunya Tertangkap Kamera Berlumuran Darah?
Baca: Sulut United Vs Persis Solo di Liga 2 Wilayah Timur, Tuan Rumah Tahan Imbang 0-0 pada Babak I
SUBSCIBE YOUTUBE CHANNEL TRIBUN MANADO OFFICIAL