Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahasiswa di Kendari Tewas Kena Tembak saat Demo: Begini Penjelasan Polisi

Himawan Randi, mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara tewas saat demo di depan gedung DPRD

Editor: Lodie_Tombeg
kompas.com
Demonstrasi mahasiswa menolak RKUHP 

Yustinus mengatakan selain Randi yang meninggal, ada seorang mahasiswa lain dalam kondisi kritis. Yustinus mengatakan mahasiswa bernama Yusuf itu mengalami luka di kepala bagian kepala dan dirawat intensif di RS Bahteramas.

Baca: Pimpinan KPK: Jokowi Presiden Terkeren

Salat Gaib

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memberikan imbauan kepada seluruh anggotanya melakukan salat gaib. Hal ini sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya kader IMM, Himawan Randi saat mengikuti unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.

"Kami akan salat gaib dan bakar lilin bersama di depan jalan Menteng Raya nomor 62, depan kantor Muhammadiyah," ujar Ketua Umum DPP IMM Najih Prasetyo.

IMM juga menyerukan untuk melakukan pengepungan terhadap Polda masing-masing daerah untuk meminta pertanggungjawaban resmi dari pihak kepolisian. "Tekan Kapoldanya, usut kasus ini dan tangani secara terbuka. Biar kami tahu siapa yang melakukan penembakan dan apa motif melakukan penembakan kepada kader IMM di Kendari," ujar Najih. (Tribun Network/dit/kps/mal/wly)

Kronologi tewasnya Randi saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Sulawaesi Tenggara:

1. Kamis(26/9) pukul 11.30 Wita: Ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Sulawesi Tenggara. Polisi ketika itu mengawal Ketua DPRD Provinsi (Sultra) bersama anggota DPRD lain menemui mahasiswa.

Ketua DPRD Sultra minta perwakilan mahsiswa untuk melakukan audiensi. Sebagian mahasiswa sempat menyepakati hal itu. Namun, tak berapa lama massa terbelah. Ada yang berupaya masuk ke dalam Gedung DPRD. Kondisi sempat ricuh.

2. Pukul 15.30 mendadak dari kerumunan massa ada mahasiswa yang terluka. Mahasiswa itu dibawa ke Rumah Sakit Korem yang paling dekat denga DPRD Sultra untuk mendapat perawatan. Pada saat dibawa dan sudah berada di korem dan dilakukan tindakan medis dokter korem mahasiswa sudah meninggal.

3. Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tenggara, Marsono sempat menyebut ketika mahasiswa sedang melakukan orasi polisi mendadak brutal. Berkali-kali gas air mata ditembakkan ke udara.

4. Setelah itu terdengar bunyi rentetan tembakan senjata api. Saat itu kata Marsono, Randi dibopong oleh teman-teman seperjuangan dari kerumunan massa.

4. Saat dibawa ke RS Korem, Marsono menyebut rekan-rekan mahasiswa melihat ada lubang seperti luka tembak di dada Randi. Kedalaman lubang tersebut sekira empat sentimeter.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved