Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Polisi Amankan Puluhan Orang Terkait Aksi Unjuk Rasa, Ada Yang Diamankan Karena Membawa Molotov

Pasca aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI yang berujung kericuhan, polisi telah mengamankan puluhan orang.

TRIBUN/IQBAL FIRDAUS
Massa demo meloncati tembok pembatas jalan Tol Dalam Kota karena dipukul mundur oleh polisi dengan dilemparnya gas air mata pada aksi demo di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Aksi ini dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai kampus terkait kontroversi RKUHP dan RUU KPK serta beberapa isu yang sedang bergulir. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS 

1. 37 mahasiswa dan 3 wartawan di Sulawesi Selatan terluka

Diberitakan Kompas.com (24/9/2019) pukul 17.00 WIB, demo mahasiswa yang dilakukan di Sulawesi Selatan berakhir ricuh dan mengakibatkan setidaknya 37 mahasiswa dan 3 wartawan menjadi korban.

Diketahui, para mahasiswa menggelar aksinya di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, di Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (24/9/2019).

Peristiwa bermula ketika gabungan mahasiswa dari organisasi PMII, UIN, UNM dan Unhas kembali menduduki gedung DPRD Sulsel, usai sebelumnya sempat lowong ketika dipukul mundur polisi.

Namun, ketika tengah asyik melayangkan orasinya, tiba-tiba lemparan batu terjadi.

Mahasiswa segera berlari dan polisi lalu kembali menembakkan gas air mata dan menyirami air dari mobil water canon.

Massa aksi yang sudah berhamburan lalu dikejar polisi.

Ada sekitar 37 mahasiswa yng mendapatkan luka di bagian kepala dan wajah akibat mendapatkan pukulan Selain itu, 3 wartawan yang meliput kegiatan tersebut juga menjadi korban.

Wartawan dari Kantor Berita Antara, Darwin Fatih, serta dua wartawan online lokal menjadi korban pemukulan oleh polisi.

Walaupun sudah mengenakan atribut pewartanya dengan menggunakan kartu pers, Darwin mendapat pukulan oleh polisi di kepalanya hingga mengakibatkan luka.

Kejadian tersebut bermula saat polisi akan membubarkan massa pendemo di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan.

Salah satu wartawan lokal yang menjadi korban adalah Ipul.

Ia mengaku dipukul karena akan meliput aksi polisi yang memukuli mahasiswa di sekitar flyover Makassar.

Atas kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Dicky Soendani memohon maaf atas tindakan tidak terpuji dari anggotanya kepada wartawan.

Ia juga berjanji akan memberikan sanksi kepada petugas yang melakukan pemukulan terhadap ketiga wartawan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved