Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Kerusuhan di Wamena, Kapolri dan Panglima TNI Lakukan Hal Yang Sama Seperti di Awal September 2019

Terulang lagi. Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di awal September 2019

(KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)
Panglima TNI dan Kapolri saat mengunjungi Jayapura pada 27 Agustus 2019. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terulang lagi. Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di awal September 2019.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto direncanakan mengunjungi Papua pada hari ini Rabu (25/9/2019).

"Besok (hari ini) beliau (Kapolri) bersama Panglima TNI ke Papua lagi bersama Kabid Humas," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Selasa (24/9/2019).

Namun, ia belum memiliki informasi lebih lanjut mengenai durasi Tito dan Hadi berkunjung ke Papua.
Sebelumnya, sempat terjadi kerusuhan di Kota Wamena, Papua, dan di Expo Waena, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019).

Hingga Selasa (24/9/2019) malam, jumlah korban kerusuhan di Wamena telah mencapai 28 orang yang ditemukan dalam keadaan tewas.

Para korban kerusuhan di Wamena yang tewas rata-rata mengalami luka bacok, luka bakar, tusukan dan luka akibat terkena benda tumpul.

Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kerusuhan Wamena. Namun, kepolisian telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

Baca: Saat Konferensi Pers APBN 2020, Tiba-Tiba Menteri Keuangan Sri Mulyani Merasa Sedih

Baca: Pemuda Ini Sering Main Mobile Legend dan Nongkrong di Warung, Tiba-Tiba Tangkap Teroris, Ternyata

Baca: KPK Tangkap Sembilan Orang Termasuk Tiga Direktur, Ada Yang di Bogor dan Jakarta, Dugaan Kasus Suap

Facebook Tribun Manado :

"6 sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Selasa.

Sementara itu, polisi telah menetapkan 7 tersangka terkait kerusuhan di Jayapura.

Dari jumlah tersebut, 5 orang yang merupakan mahasiswa eksodus disangkakan kasus penganiayaan kepada rekan TNI dan anggota Brimob yang sedang melakukan pengamanan.

Kemudian, 2 tersangka lainnya, AA dan AD, merupakan anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Keduanya dijerat dengan pasal makar.

Akibat kerusuhan di Jayapura, 1 anggota TNI gugur akibat luka bacok dan serangan benda tumpul.

Tercatat pula 6 anggota Brimob luka parah.

Selain itu, 3 mahasiswa Papua yang sedang pulang kampung sebagai peserta aksi, meninggal.

Dugaan sementara polisi, ketiganya meninggal akibat peluru karet. (*)

Pernah Berangkat dan Berkantor Selama Seminggu di Papua

Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga pernah dikabarkan berangkat ke Papua bahkan sampai berkantor disana di awal September.

Saat itu diinformasikan bahwa Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berkantor di Papua selama sepekan.

Terkait hal itu, Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal MS, menilai langkah tersebut baik adanya dan sangat tepat.

Masyarakat di Papua dan Papua Barat, kata dia, perlu diberikan rasa aman pasca aksi unjuk rasa berujung kerusuhan.

"Bahwa kehadiran Panglima TNI dan Kapolri tinggal bersama dapat memberikan rasa aman dan menjauhkan dari trauma terulang kembali demontrasi anarkis yang meresahkan," ujar Darmizal, ketika dikonfirmasi, Senin (2/9/2019).

Ia mengatakan, pendekatan mensejahterakan 'prosperity approach' yang dilakukan pemerintah, merupakan langkah terbaik bagi saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat.

Pembangunan dengan komitmen 'Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia' yang dilakukan sejak hari pertama pemerintahan Jokowi-JK dilantik pada Oktober 2014, terutama di Papua dan Papua Barat yang dipercepat lebih gencar dan lebih massif sudah dirasakan secara luas oleh masyarakat.

"Bahwa masih ada yang belum bisa dipuaskan karena pembangunan tersebut secara merata dan menyeluruh, merupakan hal yang lumrah dan manusiawi. Memang sulit semua dipuaskan pada waktu bersamaan," ucapnya.

Oleh karenanya, pada Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan Jokowi-Amin lebih mengutamakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) secara total.

"Saya yakin, pada Kabinet Kerja jilid II ini, saudara kita di Papua dan Papua Barat akan dapat merasakan pertumbuhan yang semakin membaik kedepannya," ungkapnya.

Pendiri Partai Demokrat itu pun berharap masyarakat Papua dan Papua Barat dapat menahan diri agar tidak lagi melakukan aksi demonstrasi.

Alumni UGM ini juga menyampaikan apresiasi, penghargaan dan rasa terimakasih kepada Kapolri dan Panglima TNI atas kebijakan dan langkah persuasif yang dilakukan.

"Kiranya saudara kita di Papua dan Papua Barat dapat menahan diri. Karena, kita sesungguhnya adalah satu. Kita satu Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan komitmennya untuk mengamankan situasi dan keamanan di Papua pasca unjuk rasa berujung kerusuhan di sejumlah wilayah tersebut.

Tito mengatakan akan menambah pasukan yang diterjunkan ke Papua apabila memang dirasa kurang atau diperlukan.

Untuk saat ini, sudah ada 6.000 personel gabungan TNI-Polri di Tanah Papua.

"Kalau kurang akan saya tambah lagi, saya dengan pak Panglima (Marsekal Hadi Tjahjanto) sudah komitmen. (Kalau) kurang, akan tambah lagi sampai situasi aman," ujar Tito, pasca HUT Polwan ke-71, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2019).

Selain itu, Tito juga menegaskan akan berangkat ke Papua langsung untuk memastikan keamanan di lokasi.

Tak sendiri, ia akan didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Menurut mantan Kapolda Papua dan Metro Jaya itu, dirinya akan berada disana seminggu lamanya atau hingga situasi benar-benar aman.

"Kita akan berangkat ke sana untuk jaga keamanan. Saya akan paling tidak, mungkin 4 sampai 5 hari atau seminggu akan ada di situ (Papua) sampai situasi benar-benar aman," ucapnya.

Jenderal bintang empat itu pun kembali menegaskan jika situasi panas tak kunjung reda, pihaknya siap menambah pasukan untuk mengamankan dan melakukan penegakan hukum.

"Kalau tidak (aman) atau kurang, saya akan menambahkan pasukan dan kalau ada yang melakukan kerusuhan kita akan tegakkan hukum pada mereka," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rabu, Kapolri dan Panglima TNI Direncanakan Berangkat ke Papua" dan di Tribunnews.com dengan judul Kehadiran Panglima TNI dan Kapolri Berkantor di Papua Selama Sepekan Bisa Memberikan Rasa Aman

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved