Kerusuhan di Wamena
Kronologi Pecahnya Kerusuhan di Wamena yang Tewaskan 16 orang & Ribuan Warga, Dipicu Kabar Hoaks
Sebanyak 16 warga dilaporkan tewas dan ribuan warga mengungsi akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kerusuhan di Wamena tewaskan 16 orang dan ribuan warga mengungsi.
Sebanyak 16 warga dilaporkan tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019).
Sementara para pengungsi kekurangan makanan.
Mengenai jatuhnya korban, hal tersebut disampaikan Komandan Kodim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Diyanto.
Selain itu, 65 warga lainnya menderita luka-luka.
"Untuk korban, 65 orang luka, 16 meninggal, itu sipil semua. Aparat sementara tidak ada korban," kata Candra Diyanto, Senin, dilansir Kompas.com.
Walau begitu, Candra belum bisa menjelaskan secara rinci penyebab korban tewas.
Baca: Alasan Jokowi Revisi UU KPK Terungkap, Hampir Sama dengan Analisis Fahri Hamzah, Kok Bisa?
Baca: Terbaru, Momen Mesra Ahok & Puput Nastiti Devi Jelang Hari Lahir Buah Cinta Mereka Dede Yosafat
Baca: Pakai Busana Bak ABG, Tampilan Nia Ramadhani dan BCL di Pesta Ashraf Sinclair Jadi Sorotan
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Meski situasi sudah kondusif, aparat masih dalam posisi siaga untuk mengantisipasi adanya aksi susulan.
"Aparat stand by 24 jam, semua objek vital kita amankan."
"Secara umum untuk di kota kondusif, namun kita antisipasi ada aksi susulan," jelas Candra.
Di sisi lain, warga setempat memilih mengungsi setelah kerusuhan di Wamena terjadi.
Ribuan warga Wamena mengungsi ke Markas Polres dan Kodim.
Berdasarkan pantauan kontributor Kompas.com di Wamena, terdapat sekitar tiga ribu pengunsgi di Kantor Polres Jayawijaya.
Sementara pengungsi di Kodim Wamena juga mencapai ribuan orang.

Mengutip Kompas.com, sekitar 100 warga lainnya dilaporkan juga mengungsi ke sebuah rumah anggota polisi.
Satu diantaranya adalah Jenab Napitupulu.
Ia mengaku rumahnya habis dibakar dan memilih mengungsi ke rumah anggota polisi bersama keluarga.
Warga Wamena memilih mengungsi karena takut kerusuhan susulan terjadi.
Lebih lanjut, Jenab mengungkapkan warga yang mengungsi saat ini mulai kekurangan makanan karena toko bahan makanan ditutup.
Jenab berharap pemerintah ataupun pihak swasta bisa membantu para pengungsi.
"Kami berharap pemerintah ataupun pihak swasta membantu kami yang kekurangan makanan."
"Kami juga butuh baju karena yang kami bawa cuma baju di badan saja," tutur Jenab, Senin.
Baca: Begini Sikap Suami Guru Honorer Cantik yang Video Mesum dengan Pria Lain Viral di Medsos
Baca: Mamah Muda Cantik Ceritakan Kisah Saat Didatangi Mantan di Villa, Risnawati: Saya Trauma
Baca: Video Viral Ular Piton Gigit Kepala Pria Ini, Ngamuk Setelah Mulutnya Ditiup-tiup
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Warga Wamena lainnya, Paris, mengaku belum tahu kondisi rumahnya saat ini pasca-kerusuhan.
"Kami berharap Wamena normal kembali dan rumah kami juga utuh," harap dia.
Polisi dalami kabar hoaks penyebab kerusuhan di Wamena
Saat ini, polisi tengah mendalami kabar hoaks yang menjadi penyebab kerusuhan di Wamena, Papua.
Aksi unjuk rasa tersebut sebelumnya diberitakan terjadi karena adanya dugaan perkataan bernada rasisme yang diucapkan guru pada siswa.
Namun, Polri kemudian mengungkapkan kabar tersebut adalah hoaks.
"Boleh dikatakan sebaran berita hoaks tersebut lah yang memicu kejadian-kejadian yang ada di sana. Saat ini sedang ditangani," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Divisi Polri, Jakarta Selatan, Senin, seperti mengutip Kompas.com.

Senada dengan Dedi, Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja sudah memastikan guru yang disebut dalam kabar hoaks tidak melontarkan perkataan bernada rasisme.
"Guru tersebut sudah kami tanya dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kami pastikan."
"Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tutur Rudolf, Senin, seperti dikutip dari Kompas.com.
Dilansir Kompas.com, terkait hal tersebut, Direktorat Tindak Pidana Bareskrim Polri pun mendalami akun penyebar kabar hoaks.
"Yang mereka kembangkan isu yang sensitif di sana adalah tentang rasis."
"Dengan penyebar hoaksnya juga sedang didalami juga akun-akunnya oleh Direktorat Siber Bareskrim," tandas Dedi.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com
Baca: Ramalan Zodiak Besok Selasa 24 September 2019: Aries Membuat Perbedaan, Besok Harinya Cancer
Baca: Menanti Penampilan Timnas Indonesia di Putaran Final Piala Asia U-16
Baca: Hasil Liga Indonesia - Persib Raih Kemenangan Pertama di Putaran Kedua Liga 1
SUBSCIBE YOUTUBE CHANNEL TRIBUN MANADO OFFICIAL