Kerusuhan di Wamena
Kronologi Pecahnya Kerusuhan di Wamena yang Tewaskan 16 orang & Ribuan Warga, Dipicu Kabar Hoaks
Sebanyak 16 warga dilaporkan tewas dan ribuan warga mengungsi akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019).
Satu diantaranya adalah Jenab Napitupulu.
Ia mengaku rumahnya habis dibakar dan memilih mengungsi ke rumah anggota polisi bersama keluarga.
Warga Wamena memilih mengungsi karena takut kerusuhan susulan terjadi.
Lebih lanjut, Jenab mengungkapkan warga yang mengungsi saat ini mulai kekurangan makanan karena toko bahan makanan ditutup.
Jenab berharap pemerintah ataupun pihak swasta bisa membantu para pengungsi.
"Kami berharap pemerintah ataupun pihak swasta membantu kami yang kekurangan makanan."
"Kami juga butuh baju karena yang kami bawa cuma baju di badan saja," tutur Jenab, Senin.
Baca: Begini Sikap Suami Guru Honorer Cantik yang Video Mesum dengan Pria Lain Viral di Medsos
Baca: Mamah Muda Cantik Ceritakan Kisah Saat Didatangi Mantan di Villa, Risnawati: Saya Trauma
Baca: Video Viral Ular Piton Gigit Kepala Pria Ini, Ngamuk Setelah Mulutnya Ditiup-tiup
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Warga Wamena lainnya, Paris, mengaku belum tahu kondisi rumahnya saat ini pasca-kerusuhan.
"Kami berharap Wamena normal kembali dan rumah kami juga utuh," harap dia.
Polisi dalami kabar hoaks penyebab kerusuhan di Wamena
Saat ini, polisi tengah mendalami kabar hoaks yang menjadi penyebab kerusuhan di Wamena, Papua.
Aksi unjuk rasa tersebut sebelumnya diberitakan terjadi karena adanya dugaan perkataan bernada rasisme yang diucapkan guru pada siswa.
Namun, Polri kemudian mengungkapkan kabar tersebut adalah hoaks.
"Boleh dikatakan sebaran berita hoaks tersebut lah yang memicu kejadian-kejadian yang ada di sana. Saat ini sedang ditangani," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Divisi Polri, Jakarta Selatan, Senin, seperti mengutip Kompas.com.

Senada dengan Dedi, Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja sudah memastikan guru yang disebut dalam kabar hoaks tidak melontarkan perkataan bernada rasisme.