Berita Sulut
Kisah Bhikuni dan Pilot Bule Padamkan Api di Gunung Klabat Tahun 2015
Gunung Klabat pernah terbakar 2015 lalu. Kala itu asap gunung klabat sampai ke Manado. Ratusan relawan datang untuk menyelamatkan gunung itu
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Kisah Bhikuni dan Pilot Bule Padamkan Api di Gunung Klabat Tahun 2015
TRIBUN MANADO.CO.ID - Gunung Klabat terkabar akibat musim kemarau. Data yang dihimpun Tribun Manado, luas gunung yang terbakar sudah 30 hektare.
Semua terpanggil menyelamatkan gunung kebanggaan Sulut itu. Sejak gunung itu terbakar pekan lalu, ratusan orang jadi relawan pemadaman kebakaran gunung.
Dari petani, bikers, mahasiswa hingga anggota dewan baru. Semua merasa terpanggil menyelamatkan gunung tersebut.
Gunung itu pernah terbakar 2015 lalu. Kala itu asap gunung klabat sampai ke Manado. Ratusan relawan datang untuk menyelamatkan gunung itu dari terjangan api.
Relawan datang berbagai kalangan, termasuk yang tidak terduga. Seorang Bhikuni.
Bahkan ada relawan yang datang dari Australia. Seorang pilot Australia dengan pesawatnya yang membom gunung itu dengan air.
Terkait dengan kiprah Bhikuni dan Pilot itu berikut reportase Tribun Manado .
BERITA POPULER:
> VIRAL Foto dan Video Durasi 2 Menit Adegan Tak Senonoh Wanita yang Diduga ASN, Ini Tanggapan Pemprov
> KRONOLOGI 4 Anggota KKB Papua Tewas Ditembak Polisi di Aceh, Saling Serang di Mobil Avanza
> 4 Hari Disekap, 4 Kali Santri Disetubuhi Pria Beristri di Rumah Kosong, Terungkap Penyebabnya
Tak mudah menjadi relawan pemadam kebakaran di Gunung Klabat. Seribu satu masalah mereka alami saat berada di markasnya halaman Mapolsek Airmadidi. Dari kekurangan logistik, terbatasnya fasilitas hingga tudingan yang dialamatkan pada tim relawan jika api tidak kunjung mati.
Semua kesulitan itu bisa ditanggung tim relawan, satu di antaranya lantaran kehadiran Bhikuni Panvawati. Panvawati menjadi pembimbing spiritual para relawan dengan memberi nasehat serta penguatan mental.
Ia juga menyumbang logistik serta terlibat aktif dalam kegiatan sehari-hari tim relawan. Kerja Bhikuni berusia sekira 50 tahun ini menuai pujian dari semua relawan. Mereka mengumpamakannya sebagai pelita atau kasih putih di kaki Gunung Klabat.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO
"Kehadirannya berkesan bagi kami," kata Steven Malonda.
Dituturkannya, niat tulus Panvawati tampak di hari pertamanya menjadi relawan. Panvawati menyumbang makanan. Sudah menyumbang makanan, ia juga bantu memasak. "Kami tersentuh sejak hari pertama," kata dia.
Steven mengatakan, Bhikuni tersebut juga berupaya membudayakan hidup bersih di kalangan relawan. Ia sering membersihkan ruangan. Kotoran apapun akan dipungutnya lantas dibuang ke tempat sampah. Cara itu menular di kalangan relawan. "Ternyata kita bisa bekerja dengan baik jika lingkungan bersih," kata dia.