G30S PKI
Deretan Kisah Lucu dan Menegangkan saat Kemuraman Pemberontakan G30S PKI
Sekadar informasi, tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1990, 25 tahun setelah tragedi berdarah itu terjadi.
(Sinar Harapan, Minggu, 17 Oktober 1965)
HAUS
Taktik memang kadang-kadang lebih ampuh daripada perlawanan langsung.
Misalnya saja ketika Brigjen Surjo Sumpeno yang waktu itu Pangdam VII Diponegoro didatangi seorang kapten yang berkata, "Jenderal, mulai sekarang, Jenderal ditahan."
"Tahan boleh saja, tapi saya haus. Coba, tolong ambilkan teh dulu," sahutnya.
Maka pergilah si kapten mencari teh dan Brigjen Surjo Sumpeno memanfaatkan kesempatan itu untuk meloloskan diri.
Beberapa waktu kemudian sebuah batalyon dan pasukan taruna AMN (sekarang AKABRI) di bawah pimpinan sang brigjen bergerak membebaskan Yogya dan kemudian Solo.
(Kompas, Selasa, 12 Oktober 1965)
GARA-GARA KNALPOT
Sebuah truk melewati istana kepresidenan di Cipanas.
Satuan Cakrabirawa yang bertugas menjaga istana mengira mendengar tembakan.
Mereka membalas sambil tak lupa memadamkan penerangan di istana.
Satuan-satuan angkatan darat yang bertugas mengawasi istana tersebut agaknya mengira tembakan itu diarahkan kepada mereka.
Maka mereka pun membalas menembak ke istana.
Untunglah beberapa anggota satuan AD berinisiatif merangkak mendekat ke istana untuk menanyakan duduk perkaranya.