Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

TERKINI Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava, Tercatat dan Terpantau CCTV BPPTKG

Berita terkini. Telah tercatat Gunung Merapi mengeluarkan satu kali guguran lava.Hal itu berdasarkan periode pengamatan Selasa-Rabu

twitter BPPTKG
visual Gunung Merapi pada Sabtu 31 AGustus 2019 sekitar pukul 06.00 WIB via PGM Selo. 

Gunung Merapi, salah satu gunung api paling aktif di Indonesia ini menjulang setinggi 2,390 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung api yang berada di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten ini menyajikan keindahan alami yang bisa membuat siapapun berdecak kagum. Namun dibalik keindahannya, Gunung Merapi menyimpan potensi ancaman bahaya yang nyata.

Semisal pada letusan tahun 1006 yang disebut oleh seorang geolog Belanda, Van Bemmelen telah menyebabkan Pulau Jawa seluruhnya tertutup abu. Bahkan letusan inilah yang disebut-sebut merupakan penyebab pindahnya pusat Kerajaan Medang atau Mataram Kuno ke Jawa Timur.

Kemudian letusan pada tahun 1872. Letusan ini dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan geologi modern dengan skala VEI mencapai 3 sampai 4. Letusan terbaru, 2010, diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama.

Hingga sekarang, Gunung Merapi masih aktif. Menghimpun energi untuk menghasilkan erupsi yang biasanya terjadi lima tahun sekali. Namun, pascaerupsi tahun 2010, berbagai kalangan ahli menyatakan bahwa 'perilaku' merapi sudah berubah. Siklus lima tahunan itu bisa saja berubah. Akan tetapi yang pasti, menurut istilah Geolog Dr Surono, bahwa merapi tak pernah ingkar janji.

Itu merupakan rangkaian panjang dari proses pembentukan merapi. Berthomier, seorang sarjana Prancis, membagi perkembangan Merapi dalam empat tahap. Pra Merapi (400 ribu tahun lalu), Merapi Tua yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan (60 ribu hingga 8 ribu tahun lalu), Merapi Pertengahan yang membentuk Pasar Bubar (8 ribu - 2 ribu tahun lalu) serta Merapi Baru yang membentuk Gunung Anyar sekitar 2000 tahun lalu hingga sekarang.

Jika itu merupakan proses perkembangan merapi berdasarkan pendekatan ilmiah, lantas bagaimana dengan perkembangan merapi lewat sudut pandang mitologis? Boleh percaya, boleh tidak namun kisah ini hidup dan berkembang dalam berbagai cerita rakyat. Bagaimana kisahnya?

1. Gunung Merapi, pasak penyeimbang Pulau Jawa

Konon dahulu kala, Pulau Jawa tidak seimbang seperti sekarang. Melainkan miring ke sebelah barat. Ini karena di ujung barat, terdapat banyak gunung, sementara di bagian tengah dan timur tidak ada.

Lucas Sasongko Triyoga dalam bukunya yang berjudul Manusia Jawa dan Gunung Merapi menyebutkan bahwa untuk menyeimbangkan pulau jawa itulah, Dewa Krincingwesi kemudian memerintahkan untuk memindahkan Gunung Jamurdwipa di barat Pulau Jawa, ke tengah pulau jawa, tempat sekarang berdirinya Gunung Merapi.

Namun pemindahan Gunung Jamurdwipa ini menghadapi kendala. Salah satunya lantaran ada dua orang empu sakti yang hidup di tengah pulau jawa. Keduanya yakni kakak beradik Empu Rama dan Permadi.
Para Dewa yang mendatangi kedua empu ini pun mengakui kesaktiannya. Mereka meminta keduanya untuk berpindah karena tempat tersebut akan menjadi tempat ditancapkannya pasak bumi penyeimbang pulau jawa.

Namun kedua empu ini menolak dengan alasan mereka tengah mengerjakan keris yang harus dikerjakan hingga selesai. Jika tidak, maka akan terjadi kekacauan.

Mendengar hal itu, Dewa Krincingwesi murka lalu menjatuhkan Gunung Jamurdwipa diatas mereka. Kedua empu ini terkubur hidup-hidup. Roh keduanya dipercayai menjadi penjaga Gunung Merapi hingga sekarang. Keduanya bahkan menjabat sebagai raja dari semua makhlus halus di Merapi. Sementara perapian tempat mereka membuat keris, menjadi cikal bakal penamaan merapi.

Perapian ini juga yang diyakini sebagai cikal bakal lahar panas Gunung Merapi.

2. Gunung Merapi berasal dari Gunung Himalaya

Cerita lainnya menyebutkan bahwa Gunung Merapi dulunya berasal dari bagian dari Gunung Himalaya. Kisah nyaris sama yakni para dewa saat itu membutuhkan patok untuk menyeimbangkan pulau jawa. Namun, cerita yang satu ini agak berbeda dalam hal asal pembentukan Gunung Merapi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved