Sulawesi Utara
Semester I 2019, Kredit Multifinance di Sulut Rp 5,02 Triliun, Naik 6,48 Persen
Total kredit yang disalurkan perusahaan pembiayaan di Sulawesi Utara (Sulut) mencapai Rp 5,02 triliun.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Total kredit yang disalurkan perusahaan pembiayaan di Sulawesi Utara (Sulut) mencapai Rp 5,02 triliun.
Berdasar data di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut, angka itu merupakan realisasi pembiayaan selang Januari hingga Juni 2019.
Kepala OJK Sulutgomalut, Slamet Wibowo mengatakan, kredit perusahaan pembiayaan mengalami pertumbuhan 6,48 persen jika dibanding tahun lalu (Year to Date/Ytd)
"Secara umum kualitas kredit perusahaan pembiayaan di Sulut baik. Ini bisa dilihat dari angka Non Performing Finance (NPF) yang berada di angka 3,1 persen saja," kata Slamet Wibowo kepada tribunmanado.co.id, Rabu (18/09/2019).
Ia mengatakan, hingga semester I 2019, kredit perusahaan pembiayaan masih didominasi oleh kredit multiguna.
Di enam bulan pertama kredit multiguna perusahaan pembiayaan di Sulut mencapai Rp 3,83 triliun.
"Dibanding tahun lalu mengalami kenaikan 7,45 persen," ujar Slamet.
Sementara, kredit investasi terealisasi Rp 989,32 miliar.
Jika dibandingkan tahun lalu, kredit investasi perusahaan pembiayaan naik 4,48 persen
Sementara, untuk kredit modal kerja justru turun 3,43 persen di semester I 2019 jika dibanding realisasi tahun lalu.
Pada enam bulan pertama, Realisasi kredit perusahaan pembiayaan untuk modal modal kerja hanya Rp 155,48 miliar.
Slamet bilang, kredit multiguna lebih dominan karena meliputi sektor pembiayaan konsumtif.
Semisal, pengadaan kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga hingga pinjaman tunai.
Kata dia, OJK tetap mendorong perusahaan pembiayaan untuk meningkatkan rasio kredit investasi dan modal kerja.
"Memang pembiayaan multiguna diberikan untuk berbagai keperluan. Terserah debitur untuk apa tujuannya, misalnya untuk beli kendaraan, rumah, apartemen atau untuk usaha juga boleh karena namanya multiguna," kata Slamet.