Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

2 Perwira TNI Dikhianati Bawahan saat G30S PKI, Dibunuh Pakai Kunci Mortir, Nyaris tak Ditemukan

10 Pewira militer tewas dibunuh oleh para pelaku pengkhianatan tersebut baik di Jakarta dan Yogyakarta.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/INTERNET
Kolonel Sugiyono dan Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo 

Anggota pencari menusukkan tongkatnya ke dalam tanah yang masih lunak. Ujung tongkat beradu dengan sebuah benda.

Tempat yang dicurigai itu langsung digali, dan bau busuk menyengat hidung. Di tempat itulah ditemukan jenazah Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiyono.

22 Oktober 1965, Katamso dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Katamso Darmokusumo diangkat menjadi Pahlawan Revolusi pada 19 Oktober 1965 atas Keppres No. 118/KOTI/1965.

Katamso yang saat itu berpangkat Kolonel pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, gelar ini diakui juga sebagai Pahlawan Nasional.

Dia meninggalkan seorang Istri bernama Sriwulan Murni. Mereka memiliki tujuh anak terdiri lima laki-laki dan dua perempuan.

Sugiyono Tewas saat Cari Katamso

Kolonel Sugiyono ditemukan tewas bersama atasannya, Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo di Yogyakarta.

Mungkin sosok Kolonel Sugiyono yang saat itu menjabat Kepala Staf Korem 072/Pamungkas tak setenar nama Jenderal korban pembunuhan sadis itu. 

Atau bisa jadi tak banyak yang tahu sosok pahlawan revolusi yang satu ini.

Bahkan wikipedia pun hanya merilis data seadanya terkait pahlawan yang memiliki nama lengkap Raden Sugiyono Mangunwiyoto ini. 

Kolonel Sugiyono dilahirkan dilahirkan di Gedaren, Gunung Kidul pada 12 Agustus 1926 dan meninggal pada usia 39 tahun. Dia menikahi seorang perawat RS Bethesda, Supriyati.

Mereka bertemu saat Kolonel Sugiyono dirawat ketika cedera bertugas di medan perang.

Mereka dikaruniai enam orang anak laki-laki dan satu perempuan yang merupakan anak bungsu yakni Sugiarti Takarina.

Sayangnya, Sugiarti Takarina tak pernah melihat langsung wajah sang ayah. Sugiarti lahir 20 hari setelah jasad sang ayah ditemukan atau sekitar sebulan setelah Kolonel Sugiyono diculik. 

Padahal umumnya, nama anak diberikan oleh ayahnya sendiri. Tapi nama Sugiarti Takarina adalah pemberian Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved