Kecelakaan Tol Jagorawi
Kecelakaan Maut Rombongan Mahasiswa Ibadah Kebaktian: Ini Penyebab, Daftar Korban s/d Kronologinya
Berikut penyebab hingga kronologi kecelakaan Mobil Suzuki APV bernomor polisi F 1196 DH yang dikabarkan mengangkut sekelompok mahasiswa.
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
Kecelakaan tunggal ini dipicu oleh ban yang tiba-tiba pecah, berikut Kronologi hingga daftar korban.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan maut Mobil Suzuki APV bernomor polisi F 1196 DH di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019) pagi.
Sembilan orang yang terlibat kecelakaan tunggal merupakan rombongan yang akan berangkat menjalani ibadah kebaktian di sebuah gereja di Serpong, Tangerang Selatan.
Dalam kecelakaan ini, menyebabkan tiga orang meninggal dunia serta enam orang lainnya mengalami luka-luka.
Seluruh korban langsung telah dilarikan ke RS EMC Sentul sebagian ke RSUD Ciawi dan RS Bina Husada Cibinong.
Lakalantas tersebut terjadi di Jalan Tol Jagorawi KM 36, di Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.
Berikut penyebab hingga kronologi kecelakaan Mobil Suzuki APV bernomor polisi F 1196 DH yang dikabarkan mengangkut sekelompok mahasiswa yang akan pergi melaksanakan ibadah kebaktian.

Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan tunggal ini dipicu oleh ban yang tiba-tiba pecah. Mobil yang dikemudikan Josni Jafet Tigor (34), warga Katulampa, Kota Bogor, ini kemudian langsung terguling sejauh 50 meter.
"Kaget dengar kabar itu (kecelakaan) karena ada sembilan orang penumpang di dalamnya mau ibadah kebaktian," kata keluarga korban, Yuliana (40), kepada wartawan.

Josni membawa sejumlah jemaat yang berstatus pelajar. Mereka dari arah Bogor dan melintasi Jalan Tol Jagorawi.
Suzuki APV bernomor polisi F 1196 DH itu ringsek dan penumpang terlempar dari dalam mobil, setelah terguling di lajur 1 dekat pintu masuk Gerbang Tol Sentul.
"Mereka mahasiswa ada acara ibadah, tapi belum sampai lokasi katanya bannya (mobil) lepas," ujar dia.
Baca: Awas, Jangan Mandi Pada Waktu Berikut Ini, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
Baca: Daftar Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Ada yang Juga Sering Dimakan Orang Indonesia
Baca: Lahirkan Bayi Hasil Hubungan Gelap dari 2 Pria, Ibu Muda Nekat Kubur Anaknya, Bingung Siapa Ayahnya
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Daftar Korban Kecelakaan
Daftar korban yang berhasil diidentifikasi adalah, Yehezkiel Giovanni Reinaldo (20) pelajar, Abdiwijaya Tamba (17) pelajar dan Abraham Mbiliyora (29) pekerja.
Kemudian, Santa Hagar Mbiliyora (22), warga Desa Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, luka berat di bagian kepala dan Rasio Tamba (19), warga Desa Tualang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, luka bagian belakang kepala.

Sementara, untuk korban luka ringan adalah, Irene Betzy (21), warga Desa Tanjung Sena, Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deli Serdang, luka memar dipinggang sebelah kanan.
Yuldi Bongga (26), warga Depok dan Kristine (35), mengalami luka lecet di tangan kiri dan dibawa RS EMC Sentul Selatan.
Sementara, untuk pengemudi bernama Josni Jafet Tigor (34), mengalami luka berat di bagian kepala dan dilarikan ke RS EMC Sentul.
Kronologi
Kasat Lantas Polres Bogor AKP M Fadli Amri mengatakan, peristiwa itu berawal ketika mobil berada di perjalanan dari Bogor menuju Jakarta tepatnya berada di lajur 3 Tol Jagorawi.
Namun, mobil tersebut mengalami pecah ban sehingga pengemudi kehilangan kendali dan kendaraan oleng ke kiri.
"Akibat dari pecah ban itu pengemudi tidak bisa menguasai kendaraan sehingga mobil out of control dan terguling lalu terseret sejauh kurang lebih 50 meter," kata Fadli, kepada wartawan.
Sumber: Kompas.com
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
Diwartakan tribunmanado.co.id sebelumnya, Kecelakaan beruntun terjadi di Ruas Tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019) dipicu adanya dam truk yang terguling.
Kecelakaan maut yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di Ruas Tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019).
Sampai saat ini, kecelakaan beruntun tersebut masih ditangani pihak kepolisian mengevakuasi seluruh korban.
Tragedi kecelakaan beruntun di Ruas Tol Cipularang KM 91, Sukatani, Kabupaten Purwakarta pada Senin (2/9/2019) mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga meninggal dunia.
Setidaknya ada delapan orang yang dinyatakan meninggal dunia pada kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut.
Ada tiga rumah sakit di Purwakarta yang menjadi rujukan puluhan korban kecelakaan di Tol Cipularang.
Dari delapan korban meninggal dunia, baru empat korban yang berhasil diidentifikasi.
Sebagian korban pun mendapat perawatan medis di RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta.
"Totalnya yang mendapatkan perawatan di sini ada 31 korban.
Tujuh meninggal dunia, tiga luka berat dan sisanya luka ringan," kata Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, Dr. Jamal Abdul Naser.
Dari total korban meninggal dunia yang ditangani RS MH Thamrin, ada empat korban yang hangus terbakar.
Jamal menuturkan bahwa keempat korban tersebut belum dapat diidentifikasi karena kondisinya.
"Dari tujuh korban meninggal dunia baru tiga orang yang teridentifikasi, yang empat korban belum (teridentifikasi) karena kondisinya terbakar," ucap dia.
1. Iwan Bin Nisin (35), warga Tanggulun, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang.
2. Dedi Hidayat (45), warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara
3. NG. Endi Budianto
Korban meninggal dunia yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Siloam Purwakarta
4. Hendra Cahya (64) warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Jasa Marga Evakuasi Mobil Kecelakaan
Petugas Jasa Marga mengevakuasi sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan maut Tol Cipularang kilometer 91, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Selanjutnya, bangkai-bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut dibawa ke pool derek di dekat Gerbang Tol Jatiluhur.
Dari pengamatan Tribun Jabar, sekitar 10 petugas derek mengatur posisi mobil berwarna silver yang rusak parah akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut.
General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Aj. Dwi Winarsa mengatakan kendaraan-kendaran itu dibawa menuju poll derek di Jatiluhur.
Mobil berukuran besar sementara belum dievakuasi.
"Dipinggirkan (kendaraan besar) dulu biar aman. Sudah evakuasi dari 18, sekitar 15 sudah diangkut di Jatiluhur.
Ada 5 mobil derek yang terlibat ikut membantu evakuasi. Lima ambulans juga turut membantu," ujar Dwi dil okasi evakuasi, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Dwi menuturkan, secara teknis di lokasi kecelakaan tersebut merupaka turunan panjang sehingga mesti berhati-hati ketika melewati jalur Tol Cipularang tersebut.
Baca: VIRAL, Ular Anaconda Hangus Terbakar di Hutan Kalimantan, Diikat Warga dengan Tali Rafia
Baca: Satu Keluarga Terciduk Isap Sabu Bareng-bareng di Rumah Kosong, Kelimanya Adalah Saudara Sepupu
Baca: Kisah Janda Cantik Pacari Bocah 12 Tahun, Berawal dari Game Online hingga Berhubungan Badan
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO