Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Usai Makan Nasi Goreng, Bocah Ini Muntah dan Dirawat di RS, Kata Dokter Sudah Berusaha Maksimal

Seorang bocah meninggal dunia diduga setelah mengonsumsi nasi goreng pemberian kakaknya

KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI
Wahyu dan Widia, orang tua dari LSZ (3) 

"Mereka mengatakan kalau kita mencari kesalahan-kesalahan karena kebetulan ibu dari anak ini bersahabat juga dengan komite sekolah, mereka juga sudah datang ke sana waktu anaknya sakit sudah memberikan dukungan dan motivasi," ucap Patar.

LSZ meninggal dunia Kamis sore setelah dirawat usai mengalami gejala muntah-muntah dan buang air besar.

Hasil diagnosa dokter, LSZ dinyatakan mengalami infeksi saluran pernafasan, kadar garam tinggi, serta infeksi saluran pencernaan.

Orang tua korban mengerti soal infeksi saluran pernafasan, karena LSZ punya riwayat penyakit itu sejak lahir.

Namun, penjelasan dokter soal infeksi saluran pencernaan membuat orang tua korban bertanya-tanya.

Dengan adanya pernyataan dokter dan memperhatikan gejala yang ditunjukkan LSZ setelah mengonsumsi nasi goreng, Wahyu pun mempertanyakan apakah ada kemungkinan anak keduanya itu mengalami keracunan makanan itu.

Akan tetapi, Wahyu tidak mendapatkan jawaban yang pasti dari dokter. Dokter hanya menyatakan bahwa ada kemungkinan LSZ keracunan makanan.

"Dokter di situ nggak ngasih jawaban yang tegas. Dia cuman ngasih jawaban: bisa jadi, ada kemungkinan pak," kata Wahyu menirukan ucapan dokter.

Disdik Turun Tangan

LSZ, balita berusia tiga tahun tewas pada Kamis (12/9/2019) setelah mengalami gangguan kesehatan.

LSZ sempat dibawa ke puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD Koja.

Sebelum tewas, LSZ diduga keracunan akibat mengonsumsi nasi goreng dari Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) yang dibawa kakaknya, siswa SDN 19 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (11/9/2019).

Kasus tewasnya LSZ ini membuat Dinas Pendidikan DKI Jakarta turun tangan menyelidiki kasus SDN 19 Tugu. Koja, Jakarta Utara.

Pasalnya, nasi goreng yang diduga membuat sang balita tewas merupakan Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) SDN 19 Tugu Utara.

Telah dirangkum sejumlah informasi mengenai kasus tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved