Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lifestyle

Cara Menghadapi Anak yang Selalu Bertanya Kenapa, Agar Tak Hilang Kesabaran

Berikut adalah beberapa respon yang bisa kita berikan ketika anak terus bertanya, tanpa kita kehilangan kesabaran.

Editor: Finneke Wolajan
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rasa ingin tahu anak-anak itu begitu besar, sehingga mereka sering bertanya kenapa.

Bertanya "kenapa" tak selalu berarti mereka ingin tahun sesuatu.

Seringkali itu juga hanya sebagai basa-basi untuk memulai percakapan.

Anak yang aktif dan sering bertanya seperti itu harusnya membuat orangtua bahagia.

Namun ketika pertanyaan itu dilontarkan saat sedang sibuk, misalnya memasak, menyetir atau sedang sibuk di depan laptop, itu bisa jadi hal yang merepotkan.

Nah, berikut adalah beberapa respon yang bisa kita berikan ketika anak terus bertanya, tanpa kita kehilangan kesabaran.

Baca: 7 Minuman Pengganti Kopi yang Bikin Mata Melek, dari Matcha tea Hingga Kombucha

Baca: 10 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, dari Sauna Hingga Konsumsi Kacang-kacangan

Baca: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula dan Susu, Bersihkan Perut Hingga Antioksidan Bagi Tubuh

1. Buat batasan waktu

Ajak anak membuat kesepakatan kapan sebaiknya ia tidak mengajukan pertanyaan, misalnya ketika ibu sedang sibuk di dapur atau sedang memandikan adik bayi.

Sebagai gantinya, anak boleh bertanya dengan bebas di luar waktu tersebut.

Ketika anak mengajukan pertanyaan, ingatkan lagi tentang kesepakatan itu dan tawarkan ia untuk membantu ketika kita sedang sibuk melakukan sesuatu.

Anak mungkin tidak akan langsung mematuhi batasan itu, tapi mereka perlu diingatkan terus menerus. 

2. Bertanya balik

Terkadang respon paling efektif untuk pertanyaan "kenapa" adalah bertanya balik.

Anak: "Mama, kenapa sih burung-burung itu makan serangga?"

Mama: "Menurut kamu kenapa ya burung makan serangga?"

Anak: "Mungkin karena rasanya enak."

Ada kalanya anak mengajukan pertanyaan karena ia ingin membicarakan sesuatu, mengungkapkan teori mereka sendiri. Mereka tak selalu butuh jawaban langsung.

Meresponnya dengan mengajukan pertanyaan balik akan memberi anak kesempatan untuk mencoba menjelaskan dan ini dapat membantu anak mengasah kemampuan kritis dan kreativitasnya.

Contoh lain:

Anak: "Kenapa sih leher jerapah panjang?"

Mama: "Kira-kira menurut kamu kenapa?"

Anak: "Mungkin supaya dia menang kalau main basket".

Mama: "Hmm.. menurut mama leher yang panjang bisa membantu mereka memakan daun di pohon tinggi. Jerapah suka makan daun."

3. Menuliskannya

Jika anak mengajukan penasaran pada suatu hal dan kita tidak punya jawabannya atau tidak ada waktu untuk menjelaskannya saat itu, coba tuliskan pertanyaanya.

Bahkan anak usia dini yang belum bisa membaca atau menulis bisa mengenali ketika kita menuliskan sesuatu itu berarti sesuatu yang penting.

Mereka akan merasa dihargai. Jangan lupa untuk memberitahunya jika kita sudah tahu jawabannya.

4. Aku tidak tahu

Jangan merasa kita harus menjawab semua pertanyaannya.

Terkadang, "Aku tidak tahu" adalah respon yang bisa diterima.

Tunjukkan pada anak untuk mencarinya bersama-sama di buku atau di internet.

Tunjukkan pada anak cara mencari buku dengan topik tertentu di perpustakaan atau rak buku di rumah.

Kita tidak harus melakukan ini setiap kali, tetapi mencari jawaban bersama-sama bisa menjadi cara menyenangkan untuk menumbuhkan motivasi belajar pada anak.

5. Mengajak ngobrol

Anak-anak masih belajar berkomunikasi dan cerewet mengajukan pertanyaan adalah cara mereka belajar.

Saat anak mengajukan pertanyaan yang terdengar seperti pertanyaan yang sebenarnya, kita dapat mengartikannya ia sedang berusaha memulai percakapan.

Harus diakui sebagai orangtua tentu terkadang merasa bosan dan lelah harus selalu memberi penjelasan pada anak.

Namun, jangan sampai kita memberi respon yang keliru sehingga anak malas bertanya dan mencari tahu tentang dunia yang luas ini.

Jika kita sedang lelah, cobalah tarik napas dan pikirkan mengapa si kecil mengajukan pertanyaan pada saat ini.

Apakah itu memang karena ia ingin tahu atau sekadang ingin mencari perhatian. Dengan memahami maksut anak, kita pun bisa memberikan respon secara bijak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Tepat Menjawab Anak yang Selalu Bertanya "Kenapa?"", https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/12/170000520/cara-tepat-menjawab-anak-yang-selalu-bertanya-kenapa-?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved