Dunia Olahraga
BJ Habibie di Mata Atlet Bulu Tangkis, Berikut Testimoni Mereka
Suasana duka masih menyelimuti bangsa Indonesia menyusul kepergian salah satu putra terbaiknya, B. J. Habibie, pada Rabu (11/9/2019) lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana duka masih menyelimuti bangsa Indonesia menyusul kepergian salah satu putra terbaiknya, B. J. Habibie, pada Rabu (11/9/2019) lalu.
Almarhum yang dikenal dengan sebagai cendekiawan ini pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada kurun waktu 1998-1999.
Sosok almarhum ternyata juga meninggalkan kesan yang mendalam di hati para atlet bulu tangkis yang berkarier pada tahun dekade 1990-an.
Kebanyakan dari mereka mengenang almarhum sebagai sosok yang ramah dan bijaksana.
Dikutip dari Antaranews.com, beberapa pemain yang pernah mengalami perjumpaan dengan B. J. Habibie mengutarakan testimoni mereka mengenai almarhum.
Taufik Hidayat, yang pernah membela Indonesia pada gelaran SEA Games 1999, mengaku masih ingat betul kata-kata B. J. Habibie yang disampaikan kepada timnas Indonesia sepulang dari Thomas Cup 1998.
"Meskipun saya tidak tergabung dalam tim Thomas Cup, tapi saya ingat pesan Pak Habibie," ujar peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena tersebut.
Berita Populer
Baca: Kenali Gejala Awal Kanker yang Sedang Berkembang, Waspadai Sebelum Terlambat
Baca: Benarkah Risky Putra Meninggal Dianiaya di Rutan Manado? Simak Faktanya Berikut
Baca: Foto Bareng Nagita Slavina Pakai Daster, Outfit Nenek Rafathar Jadi Sorotan
"Beliau mengatakan, 'Meskipun negara kita sedang rusuh, hanya bulu tangkis yang menyatukan dan mengharumkan Indonesia melalui Thomas Cup'," kata Taufik mengenang almarhum.
Salah satu anggota kontingen Indonesia pada ajang Thomas Cup 1998, Hariyanto Arbi, juga mengungkapkan hal yang sama.
"Pak Habibie saya kenal sebagai orang yang ramah. Beliau selalu mengingatkan bahwa sekalipun kita berbeda-beda, tapi jika bersatu akan menjadi kekuatan yang dahsyat," ujar Hariyanto.
Rekan satu tim Hariyanto, Hendrawan juga mengingat sambutan yang diberikan almarhum ketika menyambut timnas Indonesia yang pulang dari ajang Thomas Cup 1998.
"Kepada tim Thomas Cup yang menjadi juara pada situasi sulit, Pak Habibie pernah berkata, 'Sedikitnya bisa mengobati luka bangsa akibat kerusuhan'," tutur Hendrawan.
Bacharuddin Jusuf Habibie wafat di RSPAD Gatot Subroto seusai dirawat secara intensif selama hampir dua pekan.
Almarhum dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada hari Kamis (12/9/2019) di samping pusara istrinya, Ainun Habibie.