Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BJ Habibie Meninggal

MENGENAL Sosok BJ Habibie, Pria yang Dijuluki Mr Crack hingga Punya Rumus Faktor Habibie

Habibie memiliki rumus yang dinamakan "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat

Editor: Indry Panigoro
(KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN)
ILUSTRASI - Presiden ke-3 RI, BJ Habibie mendampingi jenazah istrinya Hasri Ainun Habibie Besari yang baru tiba dari Jerman. 

BERITA POPULER:

Baca: Potret Raymond Hartanto, Adik Boy William yang Meninggal Dunia: Aku Selamanya Menjadi Kakakmu

Baca: Audri Viranti, Paskibra yang Hilang Sebulan Ditemukan di Luar Negeri, Polisi Ungkap Kondisinya

Baca: BIODATA BJ Habibie, Presiden ke-3 Indonesia yang Kisah Cintanya Diangkat Jadi Film: Rela Tak Makan

Untungnya, Indonesia berhasil membuktikan kemampuan untuk bisa membuat pesawat terbang sendiri.

"Kita harus sangat sadari bahwa industri strategis dan khususnya dirgantara, adalah produk sepanjang masa yang dibutuhkan Indonesia," kata Habibie di sela-sela Presidential Lecture di Bank Indonesia (BI), Senin (13/2/2017).

Pada April 2015, Habibie memperkenalkan rancangan pesawat baru yang digarap oleh Regio Aviasi Industri, perusahaan yang didirikannya.

Mantan Presiden BJ Habibie dan replika pesawat Regio Prop 80 (R80).
Mantan Presiden BJ Habibie dan replika pesawat Regio Prop 80 (R80). (Tribunnews.com)

Pesawat itu dinamakan R80. Untuk membuat pesawat ini, Habibie meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian Indonesia. Bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut menyumbang dalam arti mengatakan 'silakan' karena industri pesawat terbang seperti Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama," ujar Habibie kepada Jokowi saat menunjukkan miniatur R80.

Habibie memaparkan kehebatan dari R80.

Menurut dia, pesawat yang digerakkan oleh baling-baling memiliki kelebihan seperti mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, yakni antara 80-90 orang, waktu berputar yang singkat, hemat bahan bakar, dan perawatan yang mudah.

Habibie menyebut bahwa pesawat ini nantinya tidak kalah hebatnya dibandingkan Boeing 777.

Pesawat R80, lanjut dia, sangat tepat digunakan untuk tipe bandara sedang yang banyak ada di Indonesia.

Targetnya, proyek ini dapat diproduksi massal pada 2024.

Tak Berniat Jadi Presiden

Tak berniat jadi presiden Begitu kembali ke Indonesia, selama 20 tahun, Habibie menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT.

Setelah itu, ia dipilih MPR menjadi Wakil Presiden menggantikan Try Sutrisno.

Baru pada Mei 1998, ia ditunjuk sebagai Presiden RI.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved