Habibie Teteskan Air Mata Jelang Tawat: Ini Kata Quraish Shihab
Cendekiawan Muslim Quraish Shihab menjenguk Presiden RI ketiga Baharudin Jusuf Habibie yang dirawat di Paviliun Kartika
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Cendekiawan Muslim Quraish Shihab menjenguk Presiden RI ketiga Baharudin Jusuf Habibie yang dirawat di Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9). Quraish Shihab menuturkan B.J Habibie sempat meneteskan air mata saat dibesuk dirinya.
Quraish yang ditemani putrinya, Najwa Shihab, tiba di lobi Paviliun Kartika pada pukul 10.10 WIB. Berselang setengah jam, Najwa dan Quraish Shihab keluar kembali dari ruang perawatan. Mereka menyampaikan kondisi terkini dari B.J Habibie.
Baca: Aspri Menpora Imam Nahrawi Ditahan KPK
Menurut penuturan Quraish Shihab, B.J Habibie tidak melepaskan senyumnya. Namun demikian, Quraish mengatakan hal tersebut menunjukkan B.J Habibie mengenali dirinya, mendengar dan memahami apa yang dia ucapkan.
"Saya melihat Pak Habibie masih merespons, saya bercakap, menyampaikan harapan dan beliau merespons," kata Quraish Shihab usai menjenguk.
Oleh karena itu, Quraish Shihab masih memiliki harapan agar B.J Habibie bisa segera sehat kembali seperti semula. Kendati merespons, akan tetapi Quraish tidak sempat berbicara dengan B.J Habibie.
"Meggobrol itu kalau two way. Beliau merespons, mendengar, menunjukkan pemahaman atas apa yang saya sampaikan. Tidak bicara secara langsung," kata dia.
"Responsnya melihat, bibir, boleh jadi mencucurkan air mata. Saya langsung masuk ke kamar pegang tangan Pak Habibie, di kepalanya. Jadi yang penting kita tidak putus harapan. Kita berdoa mudah-mudahan Tuhan memberikan yang terbaik," ucap dia.
Najwa Shihab menuturkan di ruang perawatan dia sempat bertemu dengan keluarga B.J Habibie. "Tadi ada Mas Sigit. Mas Sigit itu memang selama ini dampingi Pak Habibie bertahun-tahun. Sebelumnya ada Mbak Wiwid. Ada juga beberapa kerabat, Tante Anis. Sahabatnya. Ada beberapa sahabat dan kerabat dekat," kata dia.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim Dwisuryo Indroyono Soesilo juga menjenguk B.J Habibie, Rabu (11/9). Indroyono, yang datang seorang diri, mengaku hanya melihat B.J Habibie yang masih dirawat dari kaca.
Baca: Jokowi Pelajari Pasal demi Pasal UU KPK
"Kami lihat di kaca, jadi tidak masuk. Beliau menghadapnya ke tembok jadi kami lihat dari belakang," ujar Indroyono saat ditanya wartawan usai menjenguk.
"Menghadap ke arah kiblat ya, Pak?" tanya wartawan. "Saya kira iya. Saya lihat di luar kaca," jawab Indroyono.
Indroyono, yang menyebut dirinya sebagai anak didik B.J Habibie ketika masih di Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), mengaku tak sempat bertemu dengan keluarga. Dia hanya sempat mengobrol dengan penjaga ruang perawatan. Namun dia melihat di ruangan ada kelompok pengajian yang berasal dari wilayah Jakarta.
"Dari keluarga belum ada. Di dalam mungkin (ada) karena kami lihatnya dari kaca," kata dia yang mengaku tak melihat ada dokter di dalam ruang perawatan.
"Saya hanya dengar (kondisinya) sudah baik daripada kemarin. Beliau menghadap ke tembok. Kami doakan beliau, semoga diangkat penyakitnya," ucap dia.
B.J Habibie menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 1 September 2019. Saat ini B.J Habibie dirawat di ruangan Cerebro Intensive Care Unit (CICU), Paviliun Kartika. Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani mengatakan B.J Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam dan ginjal.
"Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," ujar dr Azis Rani.
Terkait kondisi saat ini, dr Azis Rani mengatakan B.J Habibie masih berada dalam pengawasan ketat dan harus banyak beristirahat. "Mohon doa dari semua pihak agar beliau segera diberikan kesembuhan dan kesehatan sehingga dapat beraktivitas kembali," kata dia.
Sampaikan Pesan Terakhir Sebelum Wafat
Presiden ketiga Republik Indonesia Baharudin Jusuf Habibie wafat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9). Sebelum wafat, Habibie menyampaikan sebuah pesan terakhir kepada Arief Rachman, sahabatnya.
Menurut penuturan Arief Rachman, B.J Habibie meninggal dunia tepat setelah azan magrib. Sebelum wafat, Habibie menyampaikan sebuah pesan kepada Arief.
"Ketika beliau bisa bicara, beliau menitipkan supaya bangsa ini tidak tercerai-berai," tutur Arief di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9).
B.J Habibie juga berpesan agar dunia pendidikan Indonesia semakin maju. Habibie mengatakan kepada Arief, "Kamu tidak hanya jadi pengajar, tapi juga pendidik. Didiklah bangsa ini sebaik-baiknya," ujar Arief mengutip pesan Habibie kepada dirinya.
Baca: BJ Habibie Berpulang Diiringi Doa dari Keluarga, Anak Cucu Semua Lengkap Menunggu di Rumah Sakit
Arief juga menyampaikan pesan Habibie kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan. Habibie berpesan agar masyarakat tidak melupakan Pancasila dan ilmu sebagai tonggak bangsa.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie juga mendapat sebuah pesan terakhir dari B.J Habibie. Rusli, yang keponakan B.J Habibie, sempat menjenguk Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Rabu sore. Rusli menuturkan dua pekan lalu Habibie ingin mengunjungi Gorontalo dan berbicara soal pesawat R20.
"Dua minggu yang lalu beliau ingin datang ke Gorontalo. Pak Habibie terakhir bicara dengan saya tentang pesawat R20 sampai dua jam. Beliau sangat sedih. Ingin rencana itu terwujud," tutur Rusli, Rabu (11/9).
Menurut Rusli pihak keluarga telah mendapat informasi dari pihak dokter soal kondisi terakhir B.J Habibie. Ketika itu pihak dokter memberi sinyal ajal Habibie sudah dekat. Setelah mendapatkan informasi itu keluarga berdoa mengharapkan mukjizat.
"Kami keluarga merasa sangat kehilangan," kata Rusli.
B.J Habibie wafat pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB. Thareq Kemal Habibie, putra B.J Habibie membenarkan kabar tersebut.
"Ayah saya, Pak Habibie, presiden ketiga RI telah meninggal. Alasan kenapa meninggal karena sudah menua. Mohon doanya, mohon pengertian, kami dalam keadaan berkabung," ujar Thareq di RSPAD Gatot Subroto.
Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk memberikan penghormatan terakhir kepada B.J Habibie di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto. Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Gibran Rakabuming Raka, anak pertamanya.
Di mata Presiden Joko Widodo, B.J Habibie adalah ilmuwan kelas dunia, bapak teknologi Indonesia dan presiden ketiga Republik Indonesia. Jokowi mengaku kerap meminta saran kepada B.J Habibie terutama soal ekonomi dan kebangsaan.
"Selalu setiap persoalan persoalan yang ada di negara kita, berkaitan ekonomi dan kebangsaan, beliau selalu langsung menyampaikan solusinya, jalan keluarnya. Kadang sering beliau datang ke Istana atau saya datang ke rumah Pak B.J Habibie. Beliau adalah negarawan yang patut dijadikan contoh dan suri teladan dalam kehidupan," ujar Jokowi di RSPAD Gatot Subroto.
Reza Rahardian Menangis Masuk Rumah Habibie
Duka menyelimuti rumah duka tempat jenazah Presiden Republik Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie di Patra Kuningan, Jakarta, Rabu (11/9). Rasa duka terlihat jelas ketika aktor Reza Rahardian datang melayat.
Reza Rahardian terlihat menangis saat tiba di rumah duka. Mengenakan kemeja batik warna biru dan celana warna putih, Reza tertunduk dan terus berjalan menuju rumah duka. Tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari aktor yang memerankan karakter Habibie di film Habibie & Ainun tersebut.
Di depan gerbang rumah duka, Reza memeluk seorang pria sambil terus menangis. Sesekali dia mengusap air matanya lalu masuk ke rumah duka.
Di belakang Reza ada aktris dan penyanyi Bunga Citra Lestari. BCL memerankan karakter Ainun sekaligus menjadi lawan main Reza Rahardian dalam film yang diangkat dari kisah nyata percintaan B.J Habibie dan Hasri Ainun Habibie istrinya.
Penyanyi Melanie Subono termasuk orang yang mendampingi B.J Habibie jelang wafatnya di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (11/9) sore. Melanie memiliki hubungan kekeluargaan dengan B.J Habibie. Adrie Subono, ayahnya, adalah keponakan dari B.J Habibie.
Melanie Subono mengungkapkan pesan terakhir dari B.J Habibie kepada dirinya. Habibie mengingatkan Melanie untuk terus menjadi perempuan yang memberontak kepada ketidakadilan.
Pesan itu disampaikan Habibie saat Melanie baru tiba dari luar kota. Saat Melanie meninggalkan ruangan, Habibie mencari dirinya.
"Eyang cuma bilang, 'Kamu terus jadi pemberontak. Kamu terus ya karena Indonesia butuh perempuan yang hebat. Kamu terus ya jadi pemberontak yang hebat," tutur Melanie dalam nada suara yang bergetar.
Meski sedih atas wafatnya B.J Habibie, Melanie mengaku bahagia. Menurut dia saat ini B.J Habibie dan Ainun Habibie telah hidup bahagia bersama.
"Saya sejujurnya lega dan happy. Terbayang di otak gue Eyang sedang bersama Eyang Ainun. Jadilah Habibie-Ainun bersatu lagi. Sekarang mereka sudah happy," kata Melanie. (Tribun Network/des/gle/the/bay/kps)