Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lifestyle

Pasien Serangan Jantung Usia Muda Makin Meningkat, Ini Penyebab pada Pria di Bawah 40 Tahun

Ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan penyebab serangan jantung pada orang-orang muda

Editor: Finneke Wolajan
THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi 

Para ahli menyebut, hanya dibutuhkan sebatang rokok sehari untuk membuat risiko seorang pria terkena penyakit jantung koroner naik 50 persen.

Kebanyakan orang mengira efek buruk rokok dapat ditekan jika mereka mengganti rokoknya dengan vape, padahal rokok elektrik tersebut tidak lebih baik.

Kemungkinan terkena penyakit jantung gara-gara merokok vape naik 40 persen dibanding pada bukan perokok.

- Stres di usia muda

Setiap generasi menganggap menjalani kehidupan yang penuh tekanan.

Namun, data menunjukkan, orang berusia 22-39 tahun merupakan kelompok yang tingkat stresnya paling tinggi.

Stres diketahui dapat memperburuk peradangan pada pembuluh darah koroner, yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah.

Efek lain dari stres adalah peningkatan tekanan darah dan juga kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol, makan makanan tidak sehat tanpa dikontrol, hingga malas berolahraga.

Stres adalah isu global. Penelitian di 52 negara menunjukkan, orang yang mengalami stres permanen di rumah atau kantor, beresiko dua kali lipat terkena serangan jantung.

Ilustrasi ambulans.
Ilustrasi ambulans.(THINKSTOCKPHOTOS)

 - Abai pada gejala dan risiko serangan jantung

Gejala serangan jantung pada pria berusia 70 tahun tidak akan membuat pria berusia 30 tahun yang juga mengalaminya untuk segera mencari pertolongan medis.

Padahal, bisa jadi gejalanya sama, yakni mual dan pusing terus menerus, keluar keringat dingin, atau rasa tertekan di bagian dada.

Ini karena pria yang lebih muda itu sangat yakin tak akan terkena serangan jantung.

Seorang pria juga harusnya menyadari risikonya untuk terkena serangan jantung, yakni jika ia menderita hipertensi, kadar kolesterol tinggi, kegemukan, menderita diabetes, perokok, jarang berolahraga, mengalami stres, serta tidak menjaga pola makan.

Jika kamu memiliki faktor risiko tersebut, periksakan diri ke dokter dan mulailah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved